Jawab Kebutuhan Konsumen Gula Kelapa Luar Negeri, Tim Rispro Unsoed Hadirkan Digital Mapping dan E Commerce

- Jumat, 27 Januari 2023 | 11:08 WIB
TIM Periset Rispro dari Unsoed Purwokerto sedang memunculkan hasil riset tenyanh peningkatan standar daya saing produk gula kelapa organik dari KUB Centrak Agro Lestari Purbalingga. (SM Banyumas/Susanto)
TIM Periset Rispro dari Unsoed Purwokerto sedang memunculkan hasil riset tenyanh peningkatan standar daya saing produk gula kelapa organik dari KUB Centrak Agro Lestari Purbalingga. (SM Banyumas/Susanto)

PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com- Melalui digital mapping (pemetaan digital) dan E Commerce, tim periset riset Produktif Inovatif (Rispro) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto mendorong Peningkatan Daya Saing Produk Gula Kelapa Organik.

Keberadaan mapping digital dan E Commerce Siwur Shop ini sekaligus menjawab kebutuhan konsumen luar negeri soal profil produk petani Gula Kelapa dari wilayah Banyumas khususnya Purbalingga.

Ketua tim Periset Rispro Unsoed Dr Yanuar E Restianto MAcc Ak CPA menyatakan strategi ini menjadi bagian tindak lanjut riset tahun pertama yang dimulai tahun 2018 kepada Kelompok Usaha Bersama (KUB) Central Agro Lestari Purbalingga.

Baca Juga: Pengasuh Pondok Pesantren Berharap Perda Pesantren diBanyumas Segera Diketok

"Di riset tahun kedua inilah, kami mencoba kebutuhan mitra dengan jawaban berupa digital mapping dan E Commerce. Selama ini mitra kami petani sudah ekspor produk Gula Kelapa organik namun tuntutan konsumen luar negeri, ingin tahu dari mana asal produk yang mereka
konsumsi," katanya.

Dari permasalahan itulah, akhirnya ditemukan jawaban berupa digital mapping sehingga konsumen dari luar negeri mengetahui tempat, pohon, tempat pengolahan, petani dan lainnya. Dari sinilah, hasilnya dapat menjadi dasar tracibility (ketelusuran) sumber produk Gula Kelapa organik.

"Jadi dengan teknologi digital maping, kami ambil foto udara sendiri supaya dapat diketahui kondisi sebenarnya, baik kualitas, akurasi bahkan kita cek kembali di lapangan dengan koordinat dan tagging," jelasnya.

Baca Juga: Ini Lima Tuntutan Perangkat Desa Terkait Status dan Peningkatan Kesejahteraan Perangkat Desa

Keluaran dari digital mapping berupa sistem tracibility inilah, dimasukkan dalam platform E Commerce dan juga masuk dalam barcode produk ekspor. Ini menjadi nilai lebih E Commerce milik mitra KUB Agro Lestari dibanding E Commerce pada umumnya.

"Jadi konsumen tinggal pindai atau scan, tahu dari mana produk mereka. Jadi jelas asal kualitas produk yang mereka konsumsi. konsumen tahu siapa, dari mana, berapa ketinggian pohon hingga letak asal produk gula kepala organik ini," katanya.

Dorong Ekspor Mandiri

Selain digital mapping dan E Commerce, tim Periset Rispro Unsoed mendorong agar mitra petani bisa melaksanakan ekspor mandiri dan tak tergantung kepada eksportir lainnya. Apalagi saat ini merek produk gula organik KUB Agro Lestari juga sudah terdaftar di Kementerian Hukum dan
Hak Azazi Manusia (Kemenkum HAM). 

Baca Juga: Marcus Gideon Cedera, Minions Mundur dari Babak 16 Besar Indonesia Masters 2023

"Kami juga sudah hubungi pihak bea cukai untuk nanti bisa ekspor perdana. Untuk SDM pengelola dan pelaksana ekspor nanti adalah pihak KUB yang sudah berhubungan dengan kami mulai dari proses awal produksi, branding, labeling hingga packaging," tuturnya.

Halaman:

Editor: Susanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X