BANYUMAS, suaramerdeka-banyumas.com- Pembinaan guru dan tenaga kependidikan di Korwilcam Ajibarang terlihat berbeda ketika memasuki pengisian materi oleh Koordinator Korwilcam Ajibarang, Umar Wijaya MM di SD Negeri Ajibarang Wetan Kecamatan Ajibarang Senin, 9 Januari 2023
Pasalnya dalam pengisian materi ini, Umar menyampaikan soal 10 penyakit yang sering menjangkiti guru mulai dari Kudis, TBC, Kusta, Tipus, Asam Urat, WTS, Kram dan Lesu.
"10 penyakit guru ini perlu bapak/ibu ketahui. Kesepuluh penyakit guru yakni, Kudis, TBC, Kusta, Asma, Asam Urat, Tipus, Mual, WTS, Lesu, Kram. Setelah 10 penyakit terobati, tentu performa optimal dalam mengajar akan bapak/ibu sajikan," ungkap Umar.
Tapi ternyata itu bukan penyakit jasmani sebagaimana orang awam paham dan akrab.
Baca Juga: 16 Januari, 200 Kades Banyumas Siap Demo ke Kemendagri Jakarta Bersama Kades Se Indonesia
10 penyakit guru yang harus diobati ini adalah singkatan dari sikap, perilaku, karakter guru yang harus dihindari dan dijauhi benar-benar agar bisa menjadi guru yang ideal.
"10 penyakit guru tersebut menurutnya: 1) kudis, kurang disiplin, 2) TBC, tidak banyak cara, 3) Kusta, kurang strategi, 4) Asma, asal masuk kelas, 5) Asam Urat, asal susun materi urutan tidak akurat, 6) Tipus, tidak punya selera, 7) Mual, mutu amat lemah, 8) WTS, wawasan terlalu sempit, 9) Lesu, lemah sumber, 10) Kram, kurang terampil. Setelah 10 penyakit guru diobati menurutnya guru dapat menampilkan performa mengajar dengan optimal," jelasnya disambut senyum dan tawa para guru.
Pengawas Korwil Ajibarang, Marsono SPd, yang juga hadir menjadi pemateri kegiatan menyampaikan informasi penting berkenaan dengan penghitungan masa kerja guru. Menurutnya semua guru harus teliti menghitung masa kerjanya. Ia mengingatkan, jika sampai terjadi kesalahan, akan menimbulkan masalah di kemudian hari.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 7.9 Guncang Maluku dan Sultra, BMKG Sempat Keluarkan Peringatan Dini Tsunami
"Informasi penting untuk bapak/ibu guru dan tendik. Saya menegaskan berkaitan dengan masa kerja guru jangan sampai diabaikan apabila terjadi kesalahan. Segera dikonfirmasikan dengan kami," ungkapnya.
Kusnaeni SPd, ketua Gugus Panji Lesmana, yang juga merupakan Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Ajibarang dalam pengantarnya mengajak semua guru dan tendik untuk mengikuti dengan baik kegiatan pembinaan yang sedang dilaksanakan.
Ia berharap esensi pembinaan dapat diterima dan diimplementasikan dengan optimal.
Baca Juga: Pemabuk di Purbalingga Berulah, Pura-pura Bertamu, Ternyata Berniat Mencuri Sepeda Motor Tuan Rumah
"Kegiatan ini sangat penting. Monggo untuk dapat diikuti dengan baik agar dapat diterima dan diimplementasikan dengan baik pula," ungkap Kusnaeni.***
Artikel Terkait
Angkat Kisah-Kisah Dampak Perang dan Pengungsi, Novelis Tanzania Abdulrazak Gurnah Menangkan Nobel Sastra 2021
Ayo Simak dan Baca ! Buku Max Havelaar Karya Multatuli, Buku yang Membunuh Kolonialisme
Gola Gong: TBM Jangan Sampai Jadi 'Tempat Buku Menumpuk'
Gol A Gong: Indonesia Masih Kekurangan Buku, Sekarang 1 Buku Dikeroyok 90 Orang
Peringati Harkitnas, Komunitas Literasi dan Sastra Banyumas Barat Gelar Ontran-ontran Sastra di Banyumas Barat
Ahmad Tohari 74 Tahun, Terus Berkarya di Usia Senja, Gelisah Terhadap Rendahnya Minat Baca Sastra Anak Muda
Ahmad Tohari : Dua Minggu Lalu Kami Kemah Bersama dan Baru Saja Luncurkan Buku
Ini Isi Perbincangan Sastra dan Indonesia dari Ahmad Tohari dengan Pembaca Ronggeng Dukuh Paruk di Jerman
Belum 'Digarap' Serius oleh Para Penulis, Sastra Anak Bisa Jadi Peluang Penulis Kini dan Mendatang
Berikut ini Profil Salman Rushdie, Penulis Buku 'Ayat-ayat Setan' yang Ditikam di New York Jumat kemarin
Ingatkan soal 'Jas Merah', Buku Sejarah Perjalanan Kota Purwokerto Dibedah
Hei Kamu yang Suka Sastra, Ini Naskah Lengkap Gurindam 12 Karya Raja Ali Haji
Ini Tujuh Tips Lolos Seleksi Pendaftaran Program Pendidikan Guru Penggerak