PURBALINGGA, suaramerdeka-banyumas.com - Museum Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja memamerkan koleksinya melalui program Museum Keliling, 28 November sampai 3 Desember 2022.
Program tersebut untuk memperkenalkan keberadaan museum dan meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap sejarah dan budaya Purbalingga.
Pengelola Museum Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja, Triningsih menjelaskan, program Museum Keliling bukan hanya berusaha keberadaan museum kepada masyarakat, namun juga untuk meningkatkan kecintaan pada kekayaan dan kearifan lokal.
“Mungkin yang dekat kota sudah mengenal dan sering berkunjung ke Museum Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja. Tetapi masyarakat di desa-desa kan mungkin belum,” katanya.
Ada lima lokasi pelaksanaan pameran Museum Keliling, masing-masing di Balai Desa Mangunegara Kecamatan Mrebet, Balai Desa Pakuncen Kecamatan Bobotsari, Balai Desa Metenggeng Kecamatan Bojongsari, Objek Wisata Purbasari Pancuranmas serta Masjid Jami Wali Perkasa Desa Pekiringan Kecamatan Karangmoncol.
Edukator museum, Sujatno mengatakan komitmen Museum Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja mengenalkan eksistensi museum sekaligus mengangkat keunikan lokal sebagai tema di masing-masing lokasi Museum Keliling 2022 adalah hal yang bagus.
"Misal, kita angkat tema terkait jejak sejarah Islam di Purbalingga saat pameran koleksi di halaman Masjid Jami Wali Perkasa di Desa Pekiringan. Kan, nyambung tuh sama koleksi Pedang Timur Tengah yang dikoleksi museum," ujarnya.
Kabid Pembinaan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purbalingga, Wasis Andri Wibowo mengatakan, nilai kearifan lokal yang diusung Museum Soegarda tidak hanya memantik minat untuk melihat koleksi, tetapi juga rasa bangga karena ada koleksi museum yang berhubungan dengan desanya.
Museum Keliling tahun 2022 kembali menggelar tayangan talkshow kebudayaan bersama sejumlah narasumber. Talkshow bisa disaksikan di Channel Youtube Museum Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja.
Tema pembahasan di program Museum Keliling 2022 yakni Perempuan sebagai Agen Budaya dan Bangunan Cagar Budaya Peninggalan Masa Kolonial.
Pelajar SMP, Holis Setiyono mengaku senang dengan adanya pameran koleksi museum dilaksanakan pukul 08.00 - 14.00 WIB di dekat sekolahnya.
“Karena saya jadi bisa melihat benda-benda jaman dahulu,” kata Holis.
Salah satu pengunjung, Ngudiarti menyebut hadirnya Museum Keliling sangat membantu masyarakat yang ada di desa.
“Kami jadi lebih tahu adanya museum dan koleksi-koleksinya,” kata Ngudiarti. **
Artikel Terkait
Bangkitkan Kegiatan Keagamaan Pascapandemi, UIN Saizu Adakan Pendampingan di Musala Daarul Uluum
Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UMP Raih Akreditasi Unggul
SD Negeri di Banyumas Resmi Terapkan Lima Hari Sekolah, Swasta Dipersilakan Ikut
Keren, SMP 1 Padamara 2 Kali Raih Penghargaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia dari Kemendikbud Ristek
Ini Link Twibbon Selamat Hari Guru Nasional 2022 dan Cara Memasangnya
Peringati HGN, PGRI Gelar Jalan Sehat Sambil Himpun Dana Kemanusiaan Untuk Korban Gempa Cianjur
Faiz Khoirul Fuadi Siswa MAN 2 Banyumas Buat Karya Modifikasi Sepeda Listrik
Tips Anak Cinta Salat dan Cara Mengajari Anak Salat Sesuai Usianya
Empat Pekan, Peringkat Pemanfaatan PMM Dindik Banyumas Menembus Empat Besar
Nyalakan Asa Anak-Anak Perempuan Keluarga Duafa