Lancar Menjalankan Program MBKM, Begini Tips dari Unsoed

PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Semenjak menjadi kebijakan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadi salah satu perhatian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

Salah satu kunci keberhasilan menjalankan program MBKM adalah ketersediaan Prosedur Operasional Baku (POB).

Hal ini dikemukakan Anggota Pusat MBKM LP3M Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Wisnu Widjanarko saat berdiskusi bersama Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Kuningan, 4 November 2022 lalu.

"Memastikan tujuan tercapai, mengurangi potensi multitafsir, serta tentunya menjamin mutu capaian pembelajaran melalui format MBKM," kata dia, dalam diskusi yang difasilitasi oleh Tim ISS Universitas Kuningan tersebut.

Baca Juga: Pertama Kali, Unsoed Kirim 39 Mahasiswa Internship MBKM Bersertifikat ke Jepang

Menurutnya, dua hal yang ahrus dicermati sebelum menyusun POB, yakni penyamaan persepsi internal tentang kemanfaatan maupun penerima manfaat program MBKM.

Berikutnya, harus ada kesepakatan tentang berbagai macam aktivitas yang membutuhkan kejelasan dalam instruksi kerja.

"Konten POB setidak-tidaknya meliputi tujuan, ruang lingkup, manfaat, standar mutu, peristilahan dan definisi. Serta, tidak lupa memastikan urutan prosedur dan membuat bagan alur untuk memudahkan semua dalam memahami hak, tugas dan kewenangannya," jelasnya.

Sejumlah pertanyaan mengemuka dalam diskusi yang diikuti oleh unsur pimpinan universitas, fakultas serta lembaga tersebut, khususnya terkait aktivitas yang membutuhkan POB.