SUARAMERDEKA-BANYUMAS.COM- Bagi pembaca yang suka sastra atau yang ingin orang dekatnya suka sastra, pastinya tahu dengan gurindam 12 atau gurindam duabelas karya Raja Ali Haji.
Karya sastra ini hingga sekarang masih sangat kontekstual untuk diajarkan, dipelajari dan diresapi makna dan pesan moralnya.
Karya pujangga yang hidup di jaman kolonial di masa Bahasa Melayu yang menjadi ibu bagi Bahasa Indonesia ini tentulah sangat bagus dari segi tata bahasa, rima, majas hingga maknanya.
Berikut ini tulisan lengkap dari Gurindam 12 yang di dalamnya sebagian masih terdapat sejumlah kata Melayu yang mungkin sudah tak lagi atau tak jamak digunakan dalam tata bahasa dan penulisan Bahasa Indonesia.
Untuk kata-kata bahasa Melayu, Arab dan lainya antara lain, Bakhil (kikir atau pelit), Balai (rumah tempat menanti raja -di antara kediaman raja-raja), Bachri (bahari, hal mengenai lautan luas), Berperi ( berkata-kata), cindai (kain sutra yang berbunga-bunga), damping (dekat, karib, atau akrab), Fi’il (tingkah laku, perbuatan), Hujjah (tanda, bukti, atau alasan), Inayat (pertolongan atau bantuan), Kafill (majikan atau orang yang menanggung kerja), Kasa (kain putih yang halus), Ketor (tempat ludah ketika makan sirih, peludahan), Ma’rifat (tingkat penyerahan diri kepada Tuhan yang setahap demi setahap sampai pada tingkat keyakinan yang kuat, Menyalah (melakukan kesalahan), Mudarat (esuatu yang tidak menguntungkan atau tidak berguna), Pekong (pekung) penyakit kulit yang berbau busuk), Penggawa (kepala pasukan, kepala desa), Perangai (sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan perbuatan), Senonoh (Perkataan, perbuatan, atau penampilan yang tidak patut (tidak sopan) Tegah (menghentikan), Teperdaya (Tertipu) dan Termasa (tamasya).
Baca Juga: Temui Kader PAN di Purbalingga, Ini yang Disampaikan Zulkifli Hasan
Berikut ini naskah lengkap Gurindam 12 atau Gurindam Duabelas dari 1-12 secara lengkap sebagaimana dikutip Suara Merdeka Banyumas dari sejumlah sumber.
Gurindam Duabelas
karya: Raja Ali Haji
Artikel Terkait
Angkat Kisah-Kisah Dampak Perang dan Pengungsi, Novelis Tanzania Abdulrazak Gurnah Menangkan Nobel Sastra 2021
Sastra Pencerahan Bawa Dosen UIN Saizu Raih Penghargaan Tingkat Asia Tenggara
Peringati Harkitnas, Komunitas Literasi dan Sastra Banyumas Barat Gelar Ontran-ontran Sastra di Banyumas Barat
Presiden Penyair dan Geguritan Bertarung di Ontran-ontran Sastra, Siapa yang Menang?
Ahmad Tohari Dapatkan Anugerah Senator Indonesia B-52 Bidang Sastra
Ahmad Tohari 74 Tahun, Terus Berkarya di Usia Senja, Gelisah Terhadap Rendahnya Minat Baca Sastra Anak Muda
Ini Isi Perbincangan Sastra dan Indonesia dari Ahmad Tohari dengan Pembaca Ronggeng Dukuh Paruk di Jerman
Belum 'Digarap' Serius oleh Para Penulis, Sastra Anak Bisa Jadi Peluang Penulis Kini dan Mendatang
Penulis Gurindam 12, Raja Ali Haji jadi Tema Google Doodle Hari ini