PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Penemu kedelai varietas Slamet dan Sindoro yang juga Guru Besar bidang Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Prof Dr Ir Sunarto MS, tutup usia Jumat, 14 Oktober 2022.
"Telah berpulang salah satu putra terbaik Unsoed Prof, Dr Ir Sunarto MS, (pensiunan dosen Fakultas Pertanian Unsoed) pada pukul 04.30 hari ini Jum'at 14 Oktober 2022," tulis Koordinator Sistem Unsoed Ir Alief Einstein MHum dalam keterangan persnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bagian Humas dan Kerjasama Unsoed, Betha Swandani membenarkan informasi tersebut.
Menurutnya, Prof Sunarto meninggal tadi pagi dan langsung dimakamkan di Kutoarjo, Kabupaten Purworejo.
Baca Juga: Soal Kelangkaan Minyak Goreng, Begini Kata Guru Besar Ekonomi Unsoed
"Ya. Prof Sunarto meninggal pada usia 77 tahun," katanya .
Betha mengatakan, almarhum Prof Sunarto dikenal sebagai salah satu dosen terbaik di Unsoed, lewat karya penelitian kedelai varietas Slamet dan Sindoro yang monumental.
Sementara itu, Dosen Fakultas Pertanian Unsoed Dyah Susanti menuturkan, karya seniornya itu selalu terngiang saat swasembada kedelai kembali dan terus didengungkan pemerintah.
Baca Juga: Kesenian Ebeg Banyumas Digandrungi Masyarakat, Ini Asal Mulanya
Sepasang varietas unggul kedelai pertama yang dihasilkan dari hasil penelitian dan perakitan varietas unggul di perguruan tinggi, lahir dari tangan pemulia handal dari Universitas Jenderal Soedirman, 37 tahun yang lalu.
"Slamet dan Sindoro, duo varietas unggul kedelai istimewa yang dilepas Menteri Pertanian Republik Indonesia tahun 1995 ini istimewa. Pasalnya, toleran tanah masam dan berdaya hasil lebih tinggi dari varietas-varietas kedelai pada masanya," ujarnya.
Baca Juga: Menparekraf : Tingkatkan Kolaborasi Untuk Hadapi Tantangan Inflasi
Prof Narto, begitu namanya biasa disapa, telah banyak berkecimpung dalam penelitian dan pemuliaan tanaman.
Meneliti adalah aktivitas yang menjadi kenikmatan dalam hidupnya, karenanya sempat mendapatkan amanah sebagai Ketua Lembaga Penelitian Unsoed.***
Artikel Terkait
Pasar Kedelai dari Petani Banyumas Cukup Menjanjikan
Ini Gagasan Perubahan Yang Ditawarkan Tiga Guru Besar Bakal Calon Rektor Unsoed
Petani di Kampung Laut Cilacap Mulai Panen Kedelai
Persediaan Kedelai di Cilacap, Cukup Sampai Maret
Tempe dan Tahu Sulit Dicari, Dinperindag Banyumas Pastikan Stok Kedelai Tetap Aman
Ini Penyebab Indonesia Masih Tergantung Kedelai Impor
Unsoed Kukuhkan Empat Guru Besar Baru, Apa Saja Bidang Ilmunya?