Senyum Penuh Asa Anak-Anak Keluarga Papa Bersekolah di SMK Jateng Purbalingga

- Sabtu, 8 Oktober 2022 | 19:46 WIB
PRAKTIKUM : Siswa SMK Jateng di Purbalingga melakukan praktik mata pelajaran pengoperasian mesin di ruang praktikum teknik permesinan di sekolah setempat, Jumat, 7 Oktober 2022. Para siswa sekolah ini adalah anak-anak dari keluarga tidak mampu yang mendapat pendidikan gratis berkualitas.
PRAKTIKUM : Siswa SMK Jateng di Purbalingga melakukan praktik mata pelajaran pengoperasian mesin di ruang praktikum teknik permesinan di sekolah setempat, Jumat, 7 Oktober 2022. Para siswa sekolah ini adalah anak-anak dari keluarga tidak mampu yang mendapat pendidikan gratis berkualitas.

Di sisi lain, dia dan teman-temannya terjamin makan tiga kali sehari dan snack yang bergizi dengan menu bervariatif. Resli juga diarahkan untuk menggali potensi dalam diri. Diberi kekebasan untuk memilih kegiatan pengembangan diri dengan materi produktif di bawah bimbingan guru yang mumpuni.

Dengan bekal keahlian yang ia peroleh semalam pendidikan di SMK Jateng, setelah lulus dari jurusan Teknik Mesin, Rusli langsung bekerja di Astra Honda Motor di Cikarang. Dengan penghasilannya dari bekerja, kehidupan ekonomi keluarganya pun meningkat. Dia mampu merenovasi rumah kedua orang tanya dan mengangkat derajat kehidupan mereka.

"Pada 2018 kontrak dengan perusahaan selesai. Alhamdulillah, saya pulang kampung dan ditarik oleh pihak sekolah menjadi staf di SMK Jateng," katanya.

Undang-undang mengamanatkan, negara berkewajiban mencerdaskan bangsa dan pemerintah harus bisa mengentaskan kemiskinan. Keberadaan SMK Jateng merupakan cara mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah melalui jalur pendidikan. SMK Jateng di Purbalingga setiap tahunnya membantu 96 keluarga tidak mampu agar anak-anaknya mendapatkan akses pendidikan tanpa biaya sepeser pun.

Karena itu, pihak sekolah sangat selektif memilih siswa yang benar-benar berasal dari keluarga tidak mampu. Dimulai dari seleksi administrasi yang mana siswa siswa menguggah data persayaratan secara daring. Begitu lolos, tahap dua tes akademik. Tahap tiga tes wawancara kesehatan dan psikologi dengan mengundang tim medis dan psikolog.

"Pada saat wawancara, anak bersama orang tua untuk pengecekan data. Untuk mengambil 96 siswa baru, diadakan visitasi ke rumah-rumah peserta yang lolos tahap 2. Kita lihat keadaan sebenarnya. Pas atau tidak. Misal kondisi rumahnya sesuai tidak dengan di foto yang diunggah secara online," kata Kepala SMK Jateng di Purbalingga, Budi Rahwanto.

Saat ini SMK Jateng di Purbalingga terdapat 283 siswa. Mereka terbagi dua jurusan yaitu Teknik Pengelasan dan Teknik Permesinan. Sekolah ini menerapkan sistem boarding di mana siswa wajib tinggal di asrama. Selama di asrama ada kewajiban yang harus mereka kerjakan setiap bagi.

Tiap pagi, siswa bangun pukul 03.30 WIB untuk mengerjakan salat malam dan ibadah lain hingga Subuh. Pukul 05.00 WIB, mereka berolahraga hingga pukul 05.30 WIB, dilanjurkan bersih diri dan lingkungan. Pukul 06.00 WIB siswa sarapan, pukul 06.30 WIB mereka berangkat sekolah dan apel bersama menaikkan bendera. Pukul 07.00 WIB pembelajaran di kelas sampai pukul 15.30 WIB. Ada jeda istirahat siang. Setelah salat Ashar, mereka menuju lapangan untuk apel penurunan bendera dan penerahan kembali dari sekolah ke asrama.

"Usai sekolah, anak-anak mengikuti pengembangan bakat melalui ekstrakurikuler. Ada Pramuka, PMR, pencaksilat, marchingband, gamelan, musik, futsal, voli dan lainnya," kata Budi.

Sekolah juga memberikan bekal kewirausahaan bagi para siswa. Sepekan sekali mengundang narasumber untuk mengisi materi enterpreneur dari pengusaha di sekitar Purbalingga dan alumni yang sudah sukses untuk memotivasi adik-adiknya.

"Karena tujuan kami, harapannya anak-anak lulus dari SMK Jateng di Purbalingga tidak hanya bekerja, tapi juga bisa melanjutkan pendidikan dan berwirausaha. Jadi dari kelas 10 sudah diarahkan sampai lulus," imbuhnya.

SMK Jateng berdiri sejak 2013 dan hingga tahun ini sudah meluluskan 722 siswa. Dari itu hampir semua sudah bekerja di industri lokal, nasional dan internasional. Ada pula yang bekerja di instansi pemerintahan, wirausaha dan melanjutkan belajar.

"Kalau yang bekerja ke luar negeri, tiap tahun setidaknya enam anak yang berangkat ke Jepang. Sebab ada dua perusahaan penyalur tenaga kerja yang merekrut dan seleksi di sini dan memberangkatkannya ke Jepang," katanya.

Selain itu, setiap angkatan setidaknya 36 siswa langsung bekerja di PT Komatsu Grup Indonesia. Sebab, SMK Jateng di Purbalingga membuka kelas industri menjalin kerja sama dengan perusahaan alat berat ini.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan, dalam konteks penanggulangan kemiskinan, investasi sumberdaya manusia (SDM) sangatlah penting. Meskipun untuk investasi itu tidak murah dan tidak mudah, namun mereka memiliki nilai yang tinggi sebab mereka sangat kompetitif.

Halaman:

Editor: Susanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X