Baca Juga: One Piece: Dokter, Navigator dan Musisi Bajak Laut Akagami Shanks yang Mengerikan
Mereka saling berefleksi dan menyusun rencana aksi bersama untuk menjaga kebhinekaan yang memperkuat bangsa dan negara.
"Sebagaimana dua lubang yang ada di tubuh kita, ada lubang pemasukan dan lubang pengeluaran. Dua-duanya berbeda tetapi mereka punya fungsi masing-masing.
Jadi perbedaan jangan dipersalahkan apalagi dipandang dikotomis, yang satu lebih baik dari yang lain.
Karena masing-masing perbedaan ini untuk keseimbangan hidup dan alam semesta," kata Slamet, tokoh muda Hindu yang turut menjadi pemateri.
Baca Juga: Peringati Hari Pelanggan, Askrindo Gelar Senam Zumba Bersama
Selain output kegiatan berupa penulisan buku tentang keragaman dan forum kebersamaan lintas iman, para peserta juga didorong menjadi agen literasi digital berbasis keragaman.
Mereka diharapkan semakin banyak memproduksi konten positif tentang keragaman.
"Mereka kita dorong untuk menjadi agen produksi konten toleransi, pluralisme dan berbagai konten positif lainnya. Hal ini penting karena saat ini di internet marak konten berujar kebencian dengan basis SARA," jelas Aulia el Hakim, pemateri literasi digital.***
Artikel Terkait
Menjaga Toleransi dalam Bingkai Pluralisme
Singgung Siswa SMK di Sragen Kibarkan Bendera Hitam, Ganjar Pranowo: Tak Ada Toleransi Bagi Penolak Pancasila
Unsoed Kukuhkan 6.016 Mahasiswa Baru, 42 Orang Berasal dari 12 Negara
Uji Coba Lima Hari Sekolah, Siswa SD Negeri Pulang Maksimal Pukul 13.00
Beri Motivasi kepada Mahasiswa, Ganjar Pranowo Terharu Ada Lulusan SMK Negeri Jateng Diterima di Unsoed
Keberadaan Forum Komunikasi Kepala Sekolah/Madrasah SD/MI Muhammadiyah Agar Dimanfaatkan Maksimal
Masyarakat Diajak Sumbang Kosakata Daerah Untuk Memperkaya Bahasa Indonesia
Moeldoko Resmikan Politeknik GUSDURian