PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com-Sastrawan Ahmad Tohari mengaku kalah di hadapan siswa SMP 2 Purwokerto saat peluncuran 72 buku karya siswa dan guru setempat pekan lalu.
"Saya mengaku kalah karena dari usia kepengarangan yang masih muda, anak-anak SMP sudah bisa mengarang dan menerbitkan buku.
Usia kepengarangan saya yaitu 22 tahun," katanya di hadapan para siswa memberikan motivasi.
Baca Juga: Ahmad Tohari Mengaku Kalah dengan Anak SMP 2 Purwokerto, Karena ini...
Dituturkan Ahmad Tohari, sebagai bekal menulis ia melahap bacaan apapun.
Ia menyatakan semua karya penulis muda yang terkenal telah dibaca semua, sebut saja Habiburrahman El Shirazy, Tere Liye, sampai Andrea Hirata. Semua ia baca.
"Karena dengan membaca akan maka seseorang akan menjadi penulis di atas rata rata. Jika tidak begitu, lantas apa yang akan disampaikan ke pembaca? Untuk itu mbaca itu modal menjadi penulis hebat seperti Goenawan Mohammad dan lainnya," jelasnya.
Baca Juga: Bagaimana Nasib Ujian Sekolah Tahun Ini? Begini Kata Cabdin Pendidikan
Dengan menulis, kata Kang Tohari, ia bisa jalan-jalan ke luar negeri gratis. Ia mendapatkan pengalamannya itu sejak novel Ronggeng Dukuh Paruk terbit.
Artikel Terkait
Kabar Baik, Pemkab Banyumas Akan Berikan Bantuan Pembiayaan Pendidikan Keagamaan Non Formal, Tetapi...
Peringati Hari Jadi ke-451 Banyumas, Ini Aksi 400 Siswa SMP 1 Cilongok....
PTM Seratus Persen Tunggu Perkembangan Covid-19
Kapan PTM Dilaksanakan 100 % ? Ini Jawaban Cabdin Pendidikan
Minta Masukan Konsep Pokok-Pokok Haluan Negara, MPR Gandeng UMP
Dra Hartati Prawironoto, Salah Satu Pendiri FISIP Unsoed Purwokerto Berpulang
Bagaimana Nasib Ujian Sekolah Tahun Ini? Begini Kata Cabdin Pendidikan