PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com-Duta Baca Nasional, Herry Hendrayana atau Gol A Gong menyatakan iklim literasi baca tulis di Indonesia masih rendah.
Selain minat dan daya baca rendah, rendahnya produksi buku juga masih terjadi.
"Mari menulis, UNESCO mengatakan di indonesia idealnya satu orang mengakses tiga judul buku. Bayangkan jika 100 juta orang saja, berarti 300 juta judul buku," jelasnya saat kegiatan safari literasi dan bedah buku Jonggrang karya Trisnatun di Aula Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Banyumas pekan lalu.
Baca Juga: Ini Jadwal Film Bioskop di Rajawali Cinema, Ada Juga Promo Akhir Pekan Beli 2 Tiket Bayar 1 Tiket
Tetapi kenyataanya kata Gol A Gong menurut Perpustakaan Nasional, tetapi
kenyataannya melalui data Perpustakaan Nasional dari indeks peningkatan literasi
masyarakat, di Indonesia 1 buku dikeroyok 90 orang.
"Pertanyaanya apakah tidak ada penulisnya atau tidak ada anggaran untuk
menerbitkan buku.
Sementara IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) baru menyupport
sekitar 40- 70 juta judul buku setahun. Jadi kita kekurangan buku," jelasnya.
Baca Juga: Ini Penjelasan Kapolres Grobogan tentang Kondisi Terbaru Ledakan Rumah di Grobogan
Terkait hal itu, Gol A Gong mengajak untuk warga semakin banyak menulis apapun itu. Selain itu ia mengajak meramaikan kembali taman-taman baca.
Sediakan buku-buku sesuai kebutuhan dan minat mereka.
"Tidak perlu yang berat-berat. Baca buku yang secara berjenjang dan bertahap.
Jadi tekankan kalau membaca itu sehat, menulis itu hebat!" tekannya.
Baca Juga: Ini Fakta dan Kronologi Ledakan Dahsyat Rumah di Klambu, Grobogan
Sementara itu untuk meramaikan taman baca ataupun perpustakaan, pengelola
harus kreatif dan inovatif.
Tariklah para pembaca dengan mengadakan berbagai kegiatan sesuai kebutuhan dan minat mereka.
Artikel Terkait
Bantu Pengentasan Pandemi, Semua Pihak Perlu Tingkatkan Literasi Data Covid-19
Tiga 'Presiden' Hadir dalam Perayaan Literasi Blakdhen di Gumelar
Belum Diperbolehkan PTM, Gerakan Literasi Tak Boleh Surut
Lewat Literasi, Selera Humor NU Harus Disegarkan Kembali
Gola Gong: TBM Jangan Sampai Jadi 'Tempat Buku Menumpuk'