PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Siswa dan siswi Puhua School bersama guru mereka menumbuhkan kreativitas dengan memanfaatkan botol plastik bekas menjadi kerajinan tangan untuk dekorasi pertunjukan seni.
Botol plastik bekas diolah menjadi kuntum pohon. Satu kuntum membutuhkan sekitar 3 buah botol bekas, sedangkan tutup botol diolah menjadi kelopak bunga satu dimensi dengan teknik tempel sebanyak 7 biji.
Seluruh susunan tersebut dipakai untuk membangun pohon dan hiasan di sepanjang koridor sekolah agar seluruh tamu menyusuri lorong yang sudah disulap menjadi galeri berbahan barang dan botol bekas.
Lalu pot bekas dipakai untuk menata pohon-pohon yang dirangkai dari botol plastik.
Dekorasi plastik sisa laundry menjadi deretan rumbai-rumbai yang digantung.
Karya para siswa Puhua School ini ditampilkan dalam sebuah festival bertajuk Puhua Festival 2023 Constellation of dreams : Our Dreams Our Future.
Selain memanfaatkan botol plastik bekas, para siswa didampingi para guru antara lain Teguh Sugeng Apriawan dan Indhira Ayu Pertiwi, diajak memanfaatkan barang di gudang penyimpanan yang berisi tumpukan barang bekas yang tidak terpakai di sekolah.
Mulai dari papan tulis rusak, triplek dan kayu bekas tak terpakai, kardus bekas, sisa plastik laundri, tongkat kayu pramuka yang patah, hingga potongan pipa bekas.
Baca Juga: Kronologi Kapal Nelayan Terbakar, 11 ABK Belum Ditemukan
Barang belas tak terpakai tersebut dipilah, dibersihkan, kemudian dirancang ulang menjadi properti pementasan drama hingga dekorasi seluruh acara ini.
Mereka membangun backdrop dari papan sisa yang ditata ulang yang ditutupi kain perca untuk merangkai aneka hiasan dekor di galeri.
Papan tulis yang sudah rusak dibersihkan kemudian ditutup banner untuk disulap menjadi "Manifestation Dream Board".
Media ini menjadi sarana bagi para pengunjung yang hadir untuk menuliskan mimpi mereka di papan dan menjadi doa bersama untuk diwujudkan dengan semangat Our Dreams Our Future sesuai tema acara.
Para siswa mementaskan drama dengan menggunakan kostum yang didesain dari kardus bekas. Selain itu, siswa memajang karya siswa secondary dari tumpukan plastik bekas termasuk bekas jas hujan menjadi gaun dan jubah layaknya karya adibusana.
Penanggung jawab kegiatan, Arinta Dewi mengemukakan, dalam Puhua Festival 2023, seluruh warga sekolah menginspirasikan penggunaan limbah sekolah untuk dapat dimanfaatkan menjadi sebuah karya.
Artikel Terkait
Kembangkan Layanan Kualitas Pendidikan, UMP Jajaki Kerjasama dengan Kampus di Australia
Tips Efektif Mengoptimalkan Fungsi Memori, Ingatan Manusia
Banyumas Bentuk Tim "Mayuh Sekolah Maning", Ternyata Ini Tujuannya
Perkuat Profil Pelajar Pancasila, Siswa SMA Negeri 3 Purwokerto Pamer Kreativitas di Gelar Karya 2023