Sebentar Lagi PPDB, Begini Tips Memilih Sekolah yang Terbaik untuk Anak

- Senin, 15 Mei 2023 | 11:45 WIB
Ilustrasi anak-anak bersekolah (SM Banyumas/dok)
Ilustrasi anak-anak bersekolah (SM Banyumas/dok)

PURWOKERTO, suaramerdekabanyumas.com.-Sebentar lagi yakni pada Juni, para orang tua biasanya akan disibukkan dengan kegiatan penerimaan peserta didik baru untuk anak-anaknya.

Mereka akan berusaha untuk memilih sekolah yang terbaik untuk anak, apalagi pilihan sekolah bisa berpengaruh terhadap masa depan anak.  Oleh karena itu, dalam memilih sekolah harus dilakukan penuh kehati-hatian.

Berikut tips bagi para orang tua dalam memilih sekolah yang terbaik bagi anak seperti yang diunggah dalam akun YouTube Jurnal Retno Listyarti.  Retno Listyarti diketahui merupakan Komisioner KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia).

Baca Juga: Tak Ajukan Bacaleg Hanura Dicoret, Partai Umat Terbanyak Bacaleg Perempuan

Menurutnya, kalau anak ayah dan bunda masih TK atau masih SD, mungkin yang memilih sekolah lebih banyak ayah dan bunda.

Namun untuk anak yang sudah duduk di bangku SMP maupun SMA, karena mereka sudah bisa diajak bicara (diskusi), maka alangkah baiknya untuk diajak bicara terlebih dulu, dia sekolahnya mau yang seperti apa, ingin jurusannya yang seperti apa.

Jadi dalam memilih sekolah akan disesuaikan dengan keinginannya, di sini perlunya dialog. Orang tua jangan memaksakan kehendak, pokoknya harus sekolah ke sini. Tidak bisa begitu.

Baca Juga: Dari 18 Parpol Peserta Pemulu 2024 di Banyumas, Baru 11 Partai Berkas Pengajuan bacaleg Dinyatakan Lengkap

Biarkanlah anak yang memilih sambil kita latih dia bertanggung jawab, bahwa dia harus bertanggung jawab pada pilihannya. Ketika itu jadi pilihannya ia harus benar-benar belajar.

Jadi langkah pertama ajak bicara anak, mau atau tidak. Kalau anaknya SD atau TK, datang ke sekolah yang dipilih ayah bunda, suka tidak anak sekolah di situ. Kalau suka, itu bisa menjadi pilihan tetap.

Kedua coba lihat, di sekolah itu apakah memiliki program-program yang terstruktur, realistis dan lain-lain. Tentu saja apakah semua program baik ini sesuai tidak dengan keuangan ayah dan bunda.

Baca Juga: Sosok Cawapres dari NU Masih 'Seksi' Diperebutkan di Pilpres 2024

Jadi tentu akan dilihat kalau terstrukur dengan baik dan memang mengarah pada tumbuh kembang anak jauh lebih baik. Kalau mahal atau tidak adalah relatif.

Nah makanya dilihat seperti apa programnya.  Menurut ayah bunda terukur tidak? realistis tidak?Jangan bombastis, tetapi sesungguhnya itu hanya untuk mengeruk keuntungan, kan bisa saja seperti itu?

Ketiga, dilihat sarana-prasarananya, apakah memadai untuk anak-anak, misalnya apakah lingkungan di sekolah itu ramah anak?  Lalu lihat, sarana dan prasarananya lengkap atau tidak?

Baca Juga: Persiapkan Pra PON 2023, POSSI Jateng Gelar Kejurprov Prodeg Selam 2023 di Purwokerto

Kalau sarana prasarananya lengkap dan memadai untuk tumbuh kembang anak, itu bisa menjadi sebuah pilihan.

Kemudian keempat adalah gurunya.  Bagaimana mendidik anak-anak atau membangun sekolah yang ramah anak.  Jadi tentu saja pendidiknya harus yang punya empati, menghargai perbedaan, menghargai hak asasi manusia, serta pendidik yang tidak melakukan kekerasan kepada anak.

Selain itu, pendidiknya juga harus bisa mempunyai hubungan yang baik dengan para orang tua dan anak.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Berharap Pengusaha Salurkan CSR untuk Program JKN

Kelima perhatikan jarak dari rumah dengan sekolah.  Apakah sekolah itu dengan rumah jaraknya dekat atau tidak, apalagi sekarang PPDB di sekolah negeri ada zonasi.

Kalau sekolah negeri tentu harus dekat dengan rumah karena dalam PPDB sistemnya zonasi, di mana rumah yang dekat dengan sekolah akan jauh lebih diterima.

Namun kalau di sekolah swasta, bagaimana agar jangan sampai jarak yang jauh membuat anak-anak lelah berangkat ke sekolah.

Kalau berangkat sekolahnya sebelum Subuh dan pulang setelah Maghrib, itu akan melelahkan anak dan mengganggu tumbuh kembangnya.

Baca Juga: Persiapkan Pra PON 2023, POSSI Jateng Gelar Kejurprov Prodeg Selam 2023 di Purwokerto

Anak harusnya lebih banyak punya waktu istirahat.  Kalau jarak sekolah dengan rumahnya jauh, maka istirahatnya menjadi berkurang dan kelelahan, serta kurang tidur karena lama di jalan. 

Belum lagi kalau ada PR (pekerjaan rumah) dari sekolah yang mungkin saja akan dikerjakan sampai malam.

Jadi jarak sekolah ke rumah menjadi pertimbangan demi kepentingan terbaik bagi anak.  Selain itu, dengan jarak sekolah yang dekat dengan rumah, anak-anak semakin terlindungi, sebab orang tua akan muda menjangkau, mudah mengawasi dan mudah memastikan tumbuh kembangnya.

Baca Juga: Menang Dramatis Atas Vietnam 3-2, Timnas Indonesia U-22 Melaju ke Final

Begitulah tips memilih sekolah yang baik untuk anak, semoga berguna bagi para orang tua.***

Editor: Susanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Siswa MTs Pakis Cilongok Akan Terbitkan Novel

Jumat, 19 Mei 2023 | 19:45 WIB
X