"SEBAIK apapun, sehebat apapun konten jika tak dibagikan, melalui media digital maka tidak akan bermanfaat banyak," ungkapan itu disampaikan Yusep Kurniawan (34) guru penggerak sekaligus Kepala Sekolah Dasar di Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah yang wira-wiri menjadi narasumber berbagai seminar tentang praktik baik pendidikan.
Yusep telah membuktikan ruang digital dengan berbagai platformnya telah membawa banyak manfaat untuk para pendidik. Tanpa ruang digital saat ini ia bukanlah Yusep yang sekarang dikenal banyak orang bahkan hingga luar daerah.
"Saya dikenal orang karena saya banyak membuat konten pendidikan di blog saya. Terutama dalam dua tahun terakhir ini, terutama setelah akses IndiHome telah masuk ke rumah saya. Karena kebetulan areal perumahan di Ajibarang Kulon tempat saya tinggal dikenal sebagai blankspot, karena terhalang oleh perbukitan Gondangmanis hingga sinyal seluler kendala," kata Kepala SD 1 Pandansari Kecamatan Ajibarang ini.
Ayah dua anak ini masih ingat sebelum tahun 2020, ia harus repot-repot mencari sinyal menggunakan modem. Seperti memasang antena tivi, ia harus mengatrol dan memasang modem di tiang dengan ujung diberi tutup panci sebagai penguat sinyal.
"Ya upaya repot-repot itu tak berhasil maksimal. Akibatnya seringkali pekerjaan sekolah, hingga blog yusepkurniawan.com hingga kanal YouTube yang saya buat tak banyak terisi. Boro-boro Senin Kamis saya buat konten, malah saya direpotkan dengan kendala akses internet ini. Beruntunglah kemudian di akhir tahun 2019 mulai masuk IndiHome ke perumahan kami," kisah guru blogger yang diangkat menjadi Aparat Sipil Negara (ASN) ini tahun 2010.
Kesulitan akses internet inilah yang membuatnya harus banyak membuang waktu untuk mencari materi, referensi. Padahal di tahun 2017 hingga 2019 ia membutuhkan akses internet untuk membantu menyelesaikan proses pendidikan pasca sarjananya di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
"Jadi sebelum tahun 2019 menjadi masa saya prihatin menggunakan internet dengan peralatan seadanya. Harus berdarah-darah hingga akhirnya lulus kuliah. Akhirnya 2020 yang kebetulan masa Covid, IndiHome masuk dan saya benar-benar merasakannya karena kebutuhan internet menjadi hal utama ketika masa pandemi tiba," katanya.
Yusep bersama anaknya meraskan betul manfaat internet ketika Pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan work from home (WFH) di awal hingga akhir pandemi Covid-19 diberlakukan. Tak hanya itu tuntutan mengunggah video pembelajaran juga menjadi lebih mudah karena internet lancar.
Baca Juga: Bank Jateng Luncurkan Buku Ensiklopedia Jawa Tengah
"Tanpa akses internet yang cepat, sulit untuk unggah ataupun unduh video. Terlebih lagi sering juga kita membutuhkan materi baru yang harus diakses dari internet ini," jelasnya.
Isi dan Sebar Ruang Literasi
Setelah jaringan IndiHome ada di rumahnya, aktivitas selancar internet menjadi lancar. Selain menyelesaikan tugas pokok fungsi sebagai guru, Yusep rajin mengisi blog, membuat konten YouTube. Blog Yusep Kurniawan dan kanal YouTube Ruang Literasi menjadi ruang bagi Yusep untuk mengarsip kinerjanya sekaligus membagikan praktik baik di bidang pendidikan termasuk guru penggerak.
"Yang jelas saya merasakan manfaat secara batin berupa kepuasan. Karena ketika saya punya konten mengedukasi, saya bisa bagikan dan bisa dibaca banyak orang seluruh Indonesia. Internet cepat, jadi good mood, internet lambat jadi bikin malas dan bad mood," katanya pemilik blog dengan khusus konten edukasi dengan angka kunjungan ribuan per hari.
Artikel Terkait
Berkat Rajin Membaca di Toko Buku Bekas 'Ans', Sukanto Jadi PNS
Ayo Simak dan Baca ! Buku Max Havelaar Karya Multatuli, Buku yang Membunuh Kolonialisme
Gola Gong: TBM Jangan Sampai Jadi 'Tempat Buku Menumpuk'
Gol A Gong: Indonesia Masih Kekurangan Buku, Sekarang 1 Buku Dikeroyok 90 Orang
Berikut ini Profil Salman Rushdie, Penulis Buku 'Ayat-ayat Setan' yang Ditikam di New York Jumat kemarin
Ingatkan soal 'Jas Merah', Buku Sejarah Perjalanan Kota Purwokerto Dibedah
Dindik Banyumas Dorong Optimalisasi Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar
Suka Baca Buku? Begini Syarat Menjadi Anggota Perpustakaan Daerah Banyumas
Perpustakaan Harus Dekatkan Akses Buku Ilmu Terapan kepada MasyarakatÂ