PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com- Hasil riset peneliti khususnya dari perguruan tinggi diharapkan tidak hanya sebatas menjadi tumpukan kertas, tetapi diharapkan berdampak positif bagi masyarakat.
Hal itu diungkapkan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Prof Mangku Purnomo SP MSi PhD melalui metting zoom sebagai sesi pertukaran dokumen dan implementasi kerja sama antara Pusat Riset Masyarakat dan Budaya Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora Badan Riset dan Inovasi Sosial (BRIN), FISIP Universitas Jenderal Soedirman, dan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya di Aula FISIP Universitas Jenderal Soedirman pekan lalu.
"Kita hidup di Perguruan Tinggi ini pepper to pepper gitu, saya selalu bilang kalau paper to paper kita selesai nih event itu paper nya sangat high label impact, di negara berkembang ini kami menyadari betul kebutuhan kita ini lebih yang berimpact kepada society," ungkapnya.
Baca Juga: Layani Kebutuhan Transaksi Libur Lebaran, BRI Sediakan Uang Tunai Rp32 Triliun
Prof Mangku Purnomo menyatakan di Unibraw dikembangkan tiga fokus yaitu Riset, Pengajaran dan Penelitian. Melalui tiga fokus bidang pertanian inilah, mahasiswa masuk ke dasar, laboratorium kemudian mahasiswa baru magang dan PPKM.
"Setelah itu ke masyarakat hasil akhir kita sekarang sedang analisasi ke workshop- workshop dimana workshop- workshop itu menjadi kumpulan dari society ke kampus, (Pemda) Pemerintahan Daerah dan sebagainya," kataya.
Dekan Fisip Unsoed Dr Wahyuningrat MSi menyampaikan terimakasih atas kerjasama dan kolaborasi BRIN dan Fakultas Pertanian.
Baca Juga: Stok Kebutuhan Pokok Lebaran Aman, Bupati Banyumas Imbau Masyarakat Tidak Perlu Panic Buying
Pasalnya sebagai implementor utama, perguruan tinggi tak bisa bergerak sendiri.
Kegiatan Pertukaran Dokumen dan Implementasi adalah lanjutan dari kegiatan penandatangan yang telah dilakukan pada tahun 2022. Agenda utama kegiatan ini adalah implementasi kerja sama strategis untuk memperkuat Bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kepala Pusat Riset Masyarakat dan Budaya, Dr Lilis Mulyani menyatakan peneliti BRIN juga bisa menjadi penggerak atau juga bersama sama berkolaborasi dengan rekan rekan di seluruh indonesia untuk membuat riset yang bermanfaat untuk negeri ini.
"Lembaga riset pemerintah itu hanya 1 dan itu adalah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)", jelas Dr Lilis.
Dalam pemaparannya Dr. Lilis Mulyani (Kepala Pusat Riset Masyarakat dan Budaya) menyampaikan terkait inisiatif kolaboratif untuk meningkatkan Riset Sosial Humaniora Lembaga Riset Pemerintah dan Universitas.
Artikel Terkait
Bentengi Mahasiswa dari Narkoba, BNN Gandeng Unsoed dan Enam Kampus di Purwokerto
Ungkap Fakta Ilmiah Khas Gunung Merapi, Pemerhati Gunung Api Unsoed Minta Adaptasi dan Mitigasi Ditingkatkan
Pengamat Unsoed: Parpol dan Politikus Harus Pulihkan Momok Negatif Berpolitik Bagi Pemilih Muda
Ini Kisah Casey Petry Daisiu asal Papua Lulus Cumlaude Unsoed dan Pulang Mengabdi Jadi Perawat di Pedalaman
Lewat Sabun Mandi dari Ampas Tahu, Tim Unsoed Menangkan Kompetisi Ilmiah Internasional
Cari Inspirasi Kegiatan Kreatif Mengisi Ramadan? Ini Agenda ala Sivitas Akademika Unsoed
Ini 11 Beasiswa yang Disediakan Unsoed untuk Mahasiswanya
Inovasi Riset Pengganti Styrofoam-Bubble Wrap Tongkol Jagung, Tim Unsoed Raih Medali Emas di MTE 2023
Ini 10 Prodi Unsoed yang Paling Banyak Peminat di Jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP
Sampai Maret, Unsoed Punya 112.061 Alumni dan 94 Guru Besar