PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com- Lewat produksi sabun berbahan ampas tahu yang merupakan limbah produksi tahu, tim Unsoed memenangkan dua penghargaan internasional yaitu "Gold Medal: The Category of Protection of Environment, Energy, Water and Sanitation" dan "Special Award of Promising Young Entrepreneur by National STEM Association" pada kompetisi bergengsi Malaysia Technology Expo 2023, bertempat di Putra World Trade Center (WTC) Kuala Lumpur, Malaysia 16-18 Maret 2023.
Ketua Tim Unsoed Egi Bachtiar yang juga pernah meraih Silver Medal of KIDE Taiwan (Kaohsiung Invention and Innovation Design Expo) tahun 2022 menyatakan prestasi tersebut berhasil diraih berkat bimbingan Dosen Unsoed Dr Ir Hj Rahayu Widiyanti M P.
Melalui kompetisi yang ke-22 ini, Tim Unsoed mengangkat inovasi sabun mandi berbahan dasar limbah organik produksi tahu berjudul "HEBE Soap: Organic & Antioxidant Body Soap Made from Soybean Dregs to Utilize Tofu Waste in Kalisari Village, Banyumas, Indonesia.
Baca Juga: Sempat Viral, Perampok Minimarket di Nusawungu Cilacap Akhirnya Tertangkap
"Setelah melalui berbagai tahapan dan seleksi penilaian selama lima (5) bulan, mulai dari pembentukan tim, proses produksi, hingga perancangan proses pemasaran dan komersialisasi, Tim Unsoed berhasil bersaing dengan 149 tim lain yang datang dari berbagai negara di Asia maupun Eropa seperti: Singapura, Prancis, Saudi Arabia, China, Hong Kong, Inggris, Iran, dan Swedia," kata Egi yang juga Ketua ASPIKMAS (Asosiasi Pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Banyumas) Academy (2022 - 2023).
Diketuai oleh Egi Bachtiar (Fakultas Ekonomi dan Bisnis/FEB), tim ini beranggotakan 6 orang yakni: Maulana Hasbi Asshidiq (Fakultas Peternakan/Fapet), Muhammad Farhan Daud (Fapet), Heni Fatmayanti (FEB), Rachel Sekar Vini Utami (FISIP), Ria Rohayati (Fakultas Pertanian), dan Annisa Tiara Qurrota A'yun (FEB).
Prestasi ini menurut Egi yang juga Kepala Bidang (Ministry) Klub Debat pada UKM English Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed (2021-2022) merupakan sebuah kebanggaan bagi Unsoed, karena tim memperoleh kesempatan untuk memperkenalkan potensi ampas tahu di Desa Kalisari, Banyumas, hingga memperoleh apresiasi yang tinggi di kancah internasional.
"Untuk kendala dalam perlombaan ini, mungkin perlu adanya keberanian tinggi untuk mengikuti lomba di tingkat internasional," ungkap Egi, selaku ketua tim ketika ditanya mengenai kesulitan selama mengikuti ajang bergengsi ini.
Baca Juga: Teganya, Mayat Bayi Di Purbalingga itu Dipastikan Dibuang Dalam Keadaan Hidup
Selanjutnya Egi menambahkan karena butuh persiapan yang cukup panjang supaya bisa lolos di setiap tahapan kompetisi, sebenarnya cukup melelahkan, tetapi kita tetap berusaha sampai akhir untuk hasil yang maksimal.
"Perjuangan tidak mengkhianati hasil, setelah berbulan-bulan mempersiapkan perlombaan ini, tim Unsoed kembali dengan mengantongi dua prestasi bergengsi sekaligus," jelasnya.***
Artikel Terkait
Dua Guru Besar UIN Saizu Dikukuhkan
KSR PMI Unsoed Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Stakeholder
Kuatkan Pelajar Pancasila, SMA 1 Wangon Gelar Karya Pameran Seni, Ekstravaganza dan Sendratasik
Penanganan 637 Anak Tak Sekolah di Banyumas Ditarget Selesai Tahun 2024
Serunya Belajar Budaya Korea K-Pop di Korea Center Unsoed, Ada Games Sampai Makan Bersama Makanan Korea
Bentengi Mahasiswa dari Narkoba, BNN Gandeng Unsoed dan Enam Kampus di Purwokerto
Jangan Lupa, Pendaftaran Lewat SPAN PTKIN 2023 Masuk UIN Saizu Purwokerto Masih Ada Waktu
Ini Daftar Lengkap Fakultas dan Prodi di UIN Saizu Purwokerto
Ini Kisah Casey Petry Daisiu asal Papua Lulus Cumlaude Unsoed dan Pulang Mengabdi Jadi Perawat di Pedalaman
Parenting : Ini Tujuh Karakter dan Kebiasaan Baik yang Harus Diajarkan Anak Sejak Dini