Tular Nalar Mafindo Ajak Pemilih Pemula dan Lansia Cerdas di Pemilu 2024

- Selasa, 28 Februari 2023 | 22:39 WIB
Mafindo (Tangkapan Layar)
Mafindo (Tangkapan Layar)

PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com – Para pemilih pemula diajak menjadi pemilih cerdas saat mengikuti Pemilu 2024 mendatang termasuk cerdas dan bijak menggunakan media sosial.

Ajakan itu disampaikan Tular Nalar Jawa Tengah Selatan yang menjadi bagian program Masyarakat Anti Fitnah Indonesia  (Mafindo) bersama Ma’arif Institute dan Love Frankie,

Koordinator Fasilitator Tular Nalar Jawa Tengah Selatan Dr Mite Setiansah MSi  melalui program literasi Sekolah Kebangsaan dan Akademisi Digital Lansia, pihaknya berfokus terhadap kurikulum literasi media untuk pengembangan berpikir kritis. 

Baca Juga: Mahasiswa KKN Internasional Unsoed Jadi Pengajar Anak Buruh Migran di Malaysia

“Sekarang program ini sedang dilaksanakan serentak di lebih dari 10 lokasi di Indonesia bekerjasama dengan para relawan pegiat literasi dari Mafindo, Japelidi dan berbagai perguruan tinggi didukung oleh Google.org yang berfokus untuk  menularkan literasi digital yang santun, bijak dan damai kepada masyarakat luas,” katanya usai membuka Sekolah Kebangsaan di SMA 4 Purwokerto pekan lalu.

Mafindo sendiri kata Mite, telah mempunyai lebih dari 85 ribu anggota daring dengan 1000 lebih relawan, dan lebih dari 20 cabang di berbagai penjuru Indonesia.

Ada 10 orang fasilitator fasilitator dan pendamping program yang merupakan dosen dan mahasiswa dari  Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto dan Universitas Islam Negeri KH Abdurrahman Wahid Pekalongan.

Baca Juga: Penaruban Bersholawat di Halaman Gereja, Wujud Kerukunan Antar umat Beragama

Selain generasi muda, lansia yang terdiri mulai dari PWRI, Majelis Taklim, PKK, Muslimat NU juga menjadi sasaran program Akademi Digital Lansia. 

Ketua Program Studi S2 Ilmu Komunikasi Unsoed sekaligus fasilitator program Dr Edi Santoso, SSos MSi, menyebut program Tular Nalar penting dilaksanakan untuk warga lansia sebagai upaya membekali para lansia dalam mengakses aplikasi percakapan yang berbasis internet.

“Kemampuan cakap digital bukan saja penting untuk dimiliki kaum muda namun juga penting untuk dipahami oleh warga lanjut usia, apalagi di tengah banjirnya informasi di era digital saat ini.

Jika penggunaan aplikasi percakapan tidak diimbangi dengan kecakapan digital maka tentunya dapat membawa persoalan,” kata Edi pada pembukaan acara Akademi Digital Lansia.

Baca Juga: Empat Tersangka Pengedar dan Pemakai Sabu Diamankan

Menyambung penyampaian Edi, fasilitator dari UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan Teddy Dyatmika M.Ikom mengungkap berbagai persoalan yang dapat timbul dari penggunaan aplikasi percakapan. Di antara persoalan tersebut adalah penyebaran konten hoaks, ujaran kebencian, dan terjeratnya kasus penipuan digital.***

Halaman:

Editor: Susanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X