Suaramerdeka-banyumas.com-Raden Rara I Wulandari, Pawang hujan di Sirkuit Mandalika Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dipercaya mengawal ajang MotoGP menyatakan mengaku bisa 'menggerakan awan dan lembab untuk membuat nyaman para pembalap.
Hal itu dikatakannya saat diwawancara wartawan sebagaimana tersebar dalam videonya di media sosial.
"Itu beneran saya bisa menggerakan awan dan lembab , hari ini supaya pembalap nyawan, itu ada sedikit gerimis. Jadi minta support semua untuk bisa berjalan baik," katanya meminta dukungan.
Baca Juga: Raden Rara I Wulandari, Pawang Hujan di Sirkuit Mandalika, 'Bisa Panggil Awan dan Panas'
Selanjutnya dijelaskannya untuk memperlancar proses 'pengaturan cuaca lokal' di Sirkuit Mandalika, perempuan yang besar di Bali ini menggunakan berbagai piranti dan sesaji untuk ritual pawang hujan ini.
"Kalau (yang) panggil panas itu beda. Kalau panggil hujan itu disini harus ada es batu ini dikasih es batu, ini dibikin kolam ada airnya ada sesajennya," jelasnya sambil menunjukan areal ritual dan sesaji di sekitar lokasi areal Sirkuit Mandalika.
Dijelaskan Wulandari, Indonesia jaman dulu dikenal kesktiaan orang-orangnya.
Baca Juga: Ini yang Dilakukan Kementerian PUPR Untuk Dukung Pengembangan Kawasan Mandalika
"Saya ini itu dapat hadiah kesaktian dari Tuhan dan saya kembalikan lagi untuk melayani," katanya.
Artikel Terkait
Airlangga: Vaksin Dosis Kedua 70 Prosen, Penonton MotoGP Mandalika yang Sudah Vaksin Dosis Dua Tak Perlu PCR
60 Ribu Tiket Penonton MotoGP di Sirkuit Mandalika Sudah Ludes Terjual
BNPT Tegaskan Penyelenggaraan MotoGP Mandalika Aman dan Tak Ada Gangguan Sekecil Apapun
Ini yang Dilakukan Kementerian PUPR Untuk Dukung Pengembangan Kawasan Mandalika
Ganjar Pranowo Berbagi Keseruan Nonton MotoGP di Mandalika, Tulis Review Marquez, Alex Rins, hingga Mario Aji
Raden Rara I Wulandari, Pawang Hujan di Sirkuit Mandalika, 'Bisa Panggil Awan dan Panas'