“Pasti investor, apakah itu Jepang dan negara-negara yang lain pasti berorientasi pada negara yang punya kekuatan domestik dan juga keahlian yang baik, sehingga pada saat nanti ekspor juga punya kapabilitas,” ujar Menhub.
Selain itu, Budi mengatakan bahwa pemerintah juga menyiapkan Pelabuhan Priok dan Patimban sebagai satu hub besar untuk kegiatan ekspor. Untuk pelabuhan Patimban, pemerintah menargetkan kapasitas layanan di tahap terakhir mencapai 14 juta TEUs atau lebih di tahun 2027.
“Seperti kita ketahui, Priok itu kan 7 juta TEUs. Di sini nanti ultimate-nya di tahun 2027 enggak 7 juta TEUs berarti paling tidak bisa 14 juta TEUs, mungkin lebih,” lanjutnya.
Baca Juga: Polres Cilacap Tangkap 15 Pengedar Narkoba
Sebagai informasi, Pelabuhan Patimban sendiri mulai melakukan ekspor kendaraan pada 17 Desember 2021, dan hingga 8 Maret 2022 ini ekspor kendaraan completely built up (CBU) telah mencapai 24 ribu unit.
Turut hadir dalam peninjauan tersebut antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, dan Bupati Subang Ruhimat.***
Artikel Terkait
Soal Kelangkaan Minyak Goreng, Begini Kata Guru Besar Ekonomi Unsoed
Pemerintah dan Pertamina Putuskan Harga Elpiji 3 Kilogram Tidak Naik
Tarif Air Minum PAM Sumbang Inflasi Purwokerto dan Cilacap
Ini Penyebab Indonesia Masih Tergantung Kedelai Impor
UMKM Dapat Prioritas Alokasi Anggaran PEN
Banyak Proyek Konstruksi PEN Tahun 2021, Ekonomi Banyumas Tumbuh Jadi 4,00 Persen
Resmikan Gedung Baru di Purwokerto, OJK Makin Intensif Edukasi Masyarakat