Jilbab, Antara Ekspresi Religi dan Trend Fashion

- Senin, 4 Juli 2022 | 17:49 WIB
Ilustrasi Jilbab (SM Banyumas/PIXABAY)
Ilustrasi Jilbab (SM Banyumas/PIXABAY)

Oleh Alfian Ihsan*

JILBAB bagi masyarakat Indonesia mulai semarak semenjak dipopulerkan oleh para artis, seniman dan elit santri pada era 80-an. Emha Ainun Nadjib, lewat pentasnya Lautan Jilbab seolah menyibak takut akut terhadap simbolisme agama regim otoriter. 

Berjilbab, menjadi kata predikat dari subyek penghayat agama; Islam yang taat syariat. Jilbab adalah wujud dari kesadaran ekspresi religi untuk mengikuti anjuran agama Islam untuk menutup kepala dan rambut perempuan. Kini berjilbab dengan aneka gaya variannya rupanya telah bergeser menjadi hasrat mengikuti tren fashion. 

Meski jika mau ditilik lebih luas, penggunaan penutup kepala dan rambut bagi perempuan tidak hanya ada dalam agama Islam namun juga pada agama Abrahamik lain meski lingkupnya terbatas.

Khususnya di Indonesia, jilbab yang juga kerap disebut dengan kerudung dan hijab kini menjadi semakin identik dengan identitas muslim perempuan.

Purwatiningsih dalam Studi Fenomenologi Tren Jilbab 2010-2017 menemukan data pemakaian jilbab di kalangan mahasiswa UIN Walisongo Semarang menemukan data menarik. Fenomena jilbab telah berkembang, tidak sekadar terkait dimensi agama, melainkan juga dimensi sosial dan budaya. Jilbab bisa menjadi simbol kultural untuk membedakan komunitas santri dengan komunitas lain di luar mereka dan juga bisa menjadi mode busana. 

Maraknya jilbab menjadi mode busana bisa dilihat dari semakin banyak munculnya rumah mode yang memproduksi jilbab dengan berbagai varian. Tentu tidak asing beberapa jenama di sekitar kita yang secara spesifik memproduksi jilbab dan pakaian muslimah lainnya seperti Zoya, Rabbani, Elzatta dan masih banyak lagi.

Pergeseran jilbab dari keinginan untuk mengikuti anjuran agama menjadi keinginan untuk mengikuti tren fashion ini dipertegas dari hasil penelitian dari Mukarrom. Mukarom menemukan hasil jika trend jilbab menjadi bagian dari komodifikasi jilbab. Jika di masa orde baru siswa dan mahasiswa akan teralienasi, maka di masa sekarang berjilbab justru menjadi kebutuhan. 

Ditemukan bukti bahwa perempuan muslim menggunakan jilbab sesuai dengan tren fashion untuk meningkatkan kepercayaan diri dan sebagai representasi diri dalam kehidupan sosial. Data itu diafirmasi dari hasil penelitian Purwatiningsih mengenai motif mengenakan jilbab, karena tidak ingin ketinggalan zaman, ingin terlihat lebih cantik dan lebih modis, dan agar tidak dianggap monoton.

Lebih jauh lagi, hasil penelitian bahkan alasan politik bisa menjadi salah satu alasan seorang perempuan muslim memakai jilbab, yaitu untuk memenuhi tuntutan kelompok islam tertentu yang mengedepankan simbol agama sebagai komoditas politik.

Komodifikasi Jilbab

Pergeseran fungsi jilbab dari agama menjadi fashion kemudian dimanfaatkan oleh para pemilik modal dalam mengembangkan varian model jilbab dengan aneka istilah tambahan yang mengikutinya.

Ada Jilbab Syar’i dengan model yang panjang hingga menutup dada, ada Jilbab trendi dengan model yang lebih pendek dan memiliki varian turunan yang lebih beragam seperti jilbab lilit, jilbab langsungan dan pashmina.

Pemilihan ragam model jilbab ini mungkin tampak sebagai varian estetika semata, namun siapa yang menduga bahwa ini merupakan sebuah integrasi terselubung motif ekonomi dalam dinamika estetis.

Halaman:

Editor: Susanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mewarisi Api Guru dari Masa Kebangunan

Selasa, 6 Desember 2022 | 08:46 WIB

Tragedi 27 Juli: Serpih Ingatan Melawan Lupa

Jumat, 29 Juli 2022 | 13:11 WIB

Jalan Berliku 24 Tahun Reformasi

Sabtu, 21 Mei 2022 | 12:13 WIB

Komunikasi Keluarga Terhadap Pendidikan Anak

Jumat, 20 Mei 2022 | 17:27 WIB

Masalah Bersama itu Bernama Lost Learning

Minggu, 23 Januari 2022 | 15:22 WIB

Kafala dan Kekerasan Struktural Bagi Pekerja Migran

Sabtu, 18 Desember 2021 | 12:52 WIB

Tentang 'Botoh' di Seputaran Arena Pilkades Serentak

Selasa, 14 Desember 2021 | 15:50 WIB

Politik Diametral

Rabu, 3 November 2021 | 14:22 WIB
X