JAKARTA, suaramerdeka-banyumas.com-Ditunjuk Menpora Amali menjadi Ketua Tim Akselerasi dan Investigasi berkenaan sanksi WADA terhadap LADI, Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari minta dukungan dari berbagai pihak.
Seperti diketahui soal laporan perdopingan memang bisa berdampak besar terhadap keikutsertaan Indonesia dalam perhelatan olahraga internasional termasuk contoh bendera merah putih dilarang dikibarkan saat penghormatan tim Thomas Indonesia di Thomas Cup 2020.
Usai penunjukkan dan akan segera di SK-kan setelah komposisi tim lengkap, ia menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan pemerintah sekaligus meminta dukungan semua pihak.
Baca Juga: Ini Penyesuaian Pembatasan Aktivitas Masyarakat Selama PPKM Jawa Bali hingga 1 Nopember
"Terima kasih atas kepercayaan pemerintah, mohon dukungan semua pihak agar akselerasi dan investasi dapat berjalan dengan cepat," kata Okto sebagaimana dikutip dari laman resmi Kemenpora.
Untuk akselarasi, yakni percepatan komunikasi dengan WADA dan pihak-pihak terkait, langkah pertama akan meminta informasi dan mendalami segala data dari LADI.
"Pak Menpora, untuk langkah pertama saya butuh waktu satu bulan guna menggali data-data dari LADI, selanjutnya akselerasi komunikasi segera dapat dilakukan," ucapnya.
Adapun tentang investigasi untuk mencari tahu lebih jauh apa sebenarnya yang terjadi, mengapa bisa terjadi, dan siapa yang harus bertanggung jawab, tim akan menggandeng pihak-pihak yang berkompeten.
Artikel Terkait
Penantian 19 Tahun Indonesia Untuk Juara Piala Thomas 2020, Terbayar Jonathan Christie
Kelabui Lu Guangzu dengan 'Jurus Pukulan Rahasia', Anthony Ginting Menang 3-0
Tonton ya di TVRI 19 Pemain Bulu Tangkis Indonesia, Ini Jadwal Denmark Open 2021
Ini Lima Fakta Kenapa Bendera Merah Putih Tak Dikibarkan Thomas Cup 2020
Sikapi Sanksi WADA, Menpora Amali Bentuk Tim Akselerasi dan Investigasi
Menpora Minta Maaf dan Bendera Merah Putih Dilarang Dikibarkan Diharap Jadi Pelajaran