Modal Awal Cuma Rp 500 Ribu, Kini Kelompok Usaha Serdang Bedgagai Jadi Eksportir Anyaman Pandan

- Rabu, 25 Januari 2023 | 20:31 WIB
EVA Herlina nasabah KUR BRI yang kini sukses menjadi eksportir kerajinan anyaman pandan (SM Banyumas/Dok)
EVA Herlina nasabah KUR BRI yang kini sukses menjadi eksportir kerajinan anyaman pandan (SM Banyumas/Dok)

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Minta Pihak Terkait Selidiki Dugaan Mafia Beras

"Di sini termasuk sentra, memang dari orang tua kami sudah bergelut di bidang anyaman penghasil lembaran tikar. Dari situlah saya tergerak memulai usaha ini dari 2010, sudah 13 tahun saya berkecimpung di usaha ini," kata Eva.

Dengan modal awal digenggam hanya Rp 500 ribu, digunakan untuk membeli bahan baku pendukung agar anyaman pandan tersebut bernilai jual tinggi. Produk dihasilkan kelompok usaha ini bervariasi, diantaranya aneka tikar, sandal, aneka tas dan souvenir anyaman Pandan, serta box dari anyaman berbagai bentuk.

Harga yang paling murah untuk souvenir dibanderol Rp 5.000, sedangkan kerajinan tikar berukuran besar, dan motifnya sulit, itu dijual dengan harga Rp 7,5 juta. Produk yang paling laku di beli adalah produk tas seperti goody bag, karena produk itu sedang trend di kalangan masyarakat.

Baca Juga: Ikuti Internship di NAIST Jepang, Mahasiswa Unsoed Belajar di Laboratorium Computational Systems Biology

Eva mampu memproduksi kerajinan anyaman hingga ribuan per bulan. Karena telah menggunakan mesin jahit, sehingga bisa mempermudah dan mempercepat produksi.

Selama ini, produk kerajinan anyaman dijual secara offline dan online. Untuk offline, produk anyaman pandan milik Eva bisa ditemukan di beberapa gallery oleh-oleh di wilayah Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

Awalnya, Eva dan kelompok usahanya mengalami kendala dari segi pemasaran. Salah satunya adalah kurang memahami cara memasarkan produk secara digital.

Baca Juga: 108 Lembaga Pengelola Zakat Tercatat Tak Berizin

Dalam produksinya pun, Eva dibantu oleh kelompok usaha yang terdiri dari 300 orang perempuan. Kelompok usaha ini terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya penyedia bahan baku, yang menyiapkan bahan baku berasal dari kalangan ibu rumah tangga yang memang tinggal di pesisir pantai dan mereka mengolah daun pandan setengah jadi, dalam bentuk daun kering. Kemudian, masuk kebagian yang bertugas pengerjaan khusus lembaran tikar, selanjutnya diolah menjadi berbagai bentuk.***

Halaman:

Editor: Susanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X