SEMARANG, suaramerdeka-banyumas.com-Dari 248 data Badan Inteligen Negara (BIN) hingga Desember 2022 ini, ada 248 mantan narapidana terorisme (napiter) di Jawa Tengah, sekitar 79 orang terindikasi masih punya pemahaman radikal yang cukup tinggi.
248 mantan narapidana terorisme (napiter), terdiri 244 laki-laki dan 4 perempuan, juga terdiri atas 49 orang deportan dan 6 foreign terrorist fighters (FTF).
Kepala BIN Daerah Jateng Brigjen TNI Andi Sulaiman mengungkapkan hal tersebut di Semarang Selasa 20 Desember 2022 sebagaimana dikutip dari laman PMJ News.
Baca Juga: Warga Tlaga Gumelar Lestarikan Minuman Herbal Bawang Dayak
Terkait hal itulah ia mengajak semua pihak untuk mewaspadai berbagai potensi aksi terorisme terutama jelang peringatan Natal dan Tahun Baru 2023.
Andi Sulaiman menyatakan pelaku aksi terorisme di Mapolsek Astana Anyar Bandung 7 Desember 2022 lalu merupakan mantan napiter.
Pelaku yang diketahui bernama Agus Sujatno asal Bandung ini sempat tinggal dan memiliki keluarga di Kabupaten Sukoharjo sebelum beraksi.
Baca Juga: Rumah Seorang Kakek di Gandrungmangu Cilacap Hangus Dilalap Api
“Indikasikan aktifnya pergerakan jaringan teror di wilayah Solo Raya, rata-rata (mereka) mantan napiter,” ujarnya***
Artikel Terkait
Cium Bendera Merah Putih, Dua Napi Terorisme di Nusakambangan Berikrar Setia pada NKRI
Polres Cilacap Fasilitasi Pembinaan Napi Kasus Terorisme
Hendak Ditangkap Tersangka Terorisme di Sukoharjo Melawan Agresif, Begini Kronologi Penangkapan Lengkapnya...
Antisipasi Paham dan Gerakan Intoleransi dan Terorisme, Polda DIY Gandeng BB9, Banser dan Santri
Medsos Jadi Tempat Rekrut dan Baiat Terorisme, Santri Harus Kuasai Multiplatform Media Digital
Eks Napi Terorisme Jack Harun Minta Generasi Muda Pandai Cari Guru, Teman dan Bermedsos yang Tepat
Kapolresta Banyumas: Ledakan Kebasen Tidak Ada Kaitannya dengan Terorisme
Diduga Terlibat Jaringan Terorisme, Dua Anggota Polda Lampung Dibekuk Densus 88