JAKARTA, suaramerdeka-banyumas.com - Update kasus gagal ginjal akut progresif atipikal hingga 27 Oktober 2022, sebanyak 39 pasien dinyatakan telah sembuh.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI juga mengumumkan, jumlah kasus bertambah 18 pasien sehingga total per hari ini mencapai 269 kasus.
Adapun pasien yang dirawat saat ini berjumlah 73 anak, 157 di antaranya meninggal dunia.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr M Syahril mengatakan, angka kematian tersebut mencapai 58 persen.
Baca Juga: Ini 4 Skenario Mitigasi Risiko dan Strategi BRI Hadapi Tantangan Inflasi dan Resesi Global
"Pada 24 Oktober (tercatat) 241 kasus, jadi ada kenaikan 18 kasus. Perlu diperhatikan yang betul betul baru, setelah adanya pelarangan obat hanya ada tiga kasus. Sementara 15 kasus yang baru dilaporkan terjadi pada September sampai awal Oktober," jelas Syahril pada konferensi pers secara virtual, Kamis, 27 Oktober 2022.
Dia mengatakan, 269 kasus tersebut tersebar pada 27 provinsi. Daerah yang paling banyak menyumbang kasus gagal ginjal akut progresif atipikal pada anak terbanyak di DKI Jakarta dengan 57 kasus, disusul Jawa Barat (36), Aceh (30), Jawa Timur (25), Sumatera Barat (19), Bali (15) dan Banten (15).
Dia menjelaskan, mayoritas pasien yang dilaporkan berada pada stadium 3 dan meninggal. Sisanya, 27 persen sedang dalam pengobatan dan 14 persen sembuh.
Baca Juga: Kasus Sub Varian Omicron XBB Bertambah, Pasien dari Transmisi Lokal dan Luar Negeri
Artikel Terkait
Masyarakat Diimbau Tak Konsumsi Obat Sirup Tanpa Berkonsultasi dengan Tenaga Kesehatan
Update Kasus Gagal Ginjal Akut per 24 Oktober 2022: Jadi 245 Kasus Tersebar di 26 Provinsi
Sudah Masuk Indonesia, Varian XBB Cepat Menular, Tapi Fatalitasnya Tak Seperti Omicron
BPOM Bakal Pidanakan Dua Perusahaan Farmasi, Sebut Kandungan EG dan DEG Sangat Toxic
Menkes Ungkap Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak, Ternyata Bukan Bakteri Maupun Covid-19