Antisipasi Krisis Pangan, Jokowi Tekankan Produksi, Penampungan dan Distribusi Komoditas Pangan Skala Besar

- Selasa, 21 Juni 2022 | 07:50 WIB
Presiden Jokowi didampingi Seskretaris Kabinet Pramono Anung usai melakukan penanaman bibit dan meninjau panen sorgum di Kabupaten Sumba Timur, NTT, Kamis (02/06/2022). (SM Banyumas/dok Foto BPMI Setpres/Laily Rachev)
Presiden Jokowi didampingi Seskretaris Kabinet Pramono Anung usai melakukan penanaman bibit dan meninjau panen sorgum di Kabupaten Sumba Timur, NTT, Kamis (02/06/2022). (SM Banyumas/dok Foto BPMI Setpres/Laily Rachev)

JAKARTA, suaramerdeka-banyumas.com- Produksi, penampungan hingga distribusi komoditas pangan secara besar-besaran untuk mendorong ketahanan pangan untuk antisipasi krisis pangan akibat pandemi dan perang Rusia Ukraina menjadi tiga fokus yang ditekankan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). 

Kolaborasi semua pemangku kepentingan, kata Jokowi dalam menjalankan tiga fokus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta meningkatkan ketahanan pangan di tanah air.

Baca Juga: Sudahi Duka Cita Wafatnya Eril, Ridwan Kamil: Saya Bukan Orang Tua yang Bersedih Tapi Berbahagia

“Inilah yang memerlukan sebuah orkestrasi yang baik antara kementerian/lembaga, BUMN, swasta, dengan daerah, semuanya,” ujarnya.

Secara rinci tiga fokus langkah ini dibeberkan oleh Jokowi di hadapan kabinetnya.

“Saya minta agar kita fokus yang pertama, peningkatan produksi besar-besaran baik itu dari petani, baik itu dari korporasi, baik itu dari BUMN. Semuanya harus dilihat betul, jangan kita terjebak, sekali lagi, pada rutinitas harian,” ujar Presiden saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna (SKP) mengenai Antisipasi Krisis Pangan dan Energi, di Istana Negara, Jakarta, Senin 20 Juni 2022 sebagaimana dilansir dari laman resmi Setkab RI. 

Jokowi mendorong produksi tanaman pangan nasional secara besar ini disesuikan dengan karakter masing-masin daerah. 

Ia mencontohkan saat berkunjung ke lahan dan panen sorgum atau cantel di NTT. 

Baca Juga: Fakta One Piece: Tak Hanya Robin, Ada Seorang Lagi yang Bisa Baca Poneoglyph

“Kemarin saya melihat dengan Pak Kepala KSP melihat sorgum di NTT misalnya, ditanam jagung enggak hidup, begitu ditanam sorgum, hijau, sangat hijau dan sangat kelihatan subur sekali tanamannya. Lah ini kan setelah dicek, ternyata memang di NTT dulu yang banyak adalah tanaman sorgum atau cantel,” katanya. 

Selanjutnya, Presiden meminta jajarannya untuk segera memastikan offtaker yang akan menampung hasil peningkatan produksi besar-besaran tersebut.

“Jangan sampai nanti petani sudah berproduksi banyak Bulog-nya ndak ngambil, RNI enggak ambil, misalnya kalau sudah ditentukan, lah ini mekanisme itu harus segera diputuskan. Kemarin sudah kita, saya kira sudah kita sampaikan ke Menteri BUMN untuk segera siapa, untuk produknya apa, pembiayaannya seperti apa,” ujarnya.

Baca Juga: Berikut ini Jadwal, Syarat, Link, Cara Mendaftar PPDB SMA/SMK Negeri Jateng 2022

Yang ketiga, Jokowi menekankan pentingnya pendistribusian komoditas pangan yang telah diproduksi secara besar-besaran tersebut, sehingga stok tidak menumpuk atau kualitasnya menurun bahkan busuk.

Halaman:

Editor: Susanto

Sumber: Setkab RI

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Resep Tempe Goreng Tepung Gurih dan Empuk

Senin, 5 Juni 2023 | 15:26 WIB
X