JAKARTA, suaramerdeka-banyumas.com - Realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sampai dengan 28 April 2022 sebesar 15,4% atau Rp 70,37 triliun dari alokasi anggaran PEN 2022 sebesar Rp 455,62 triliun.
Khusus di klaster Penanganan Kesehatan, realisasinya tercatat sebesar 9,7% atau sebanyak Rp 11,87 triliun dari alokasi sebesar Rp 122,54 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, kinerja realisasi anggaran program PEN, terutama didorong oleh klaster Perlindungan Masyarakat yang telah terealisasi sebesar 31,8% atau sebesar Rp 49,27 triliun dari alokasi anggaran sebesar Rp 154,76 triliun.
Realisasi program Bantuan Sosial (Bansos) yang sudah berjalan antara lain PKH sebesar Rp 14,15 triliun (10 juta KPM), Kartu Sembako Rp 18,8 triliun (18,8 juta KPM).
Baca Juga: Sembilan Hari Tak Ada Kasus Positif, Banyumas Bertahan PPKM Level 1
Kemudian, BLT Minyak Goreng Rp 5,8 triliun (19,3 juta KPM), BLT Desa Rp 7,47 triliun (6,12 juta KPM), BT-PKLWN Rp 1,7 triliun dan Kartu Prakerja Rp 1,4 triliun.
"Realisasi PEN ini cukup baik, untuk insentif Nakes dan pembayaran klaim pasien, serta insentif perpajakan kesehatan," kata Menko Airlangga pada acara Keterangan Pers Bersama Menteri Kabinet Indonesia Maju, Senin 9 Mei 2022.
Dia menambahkan, untuk program Perlindungan Masyarakat sudah terealisasi Rp 49,27 triliun atau 32%.
Program tersebut terdiri dari PKH, BLT Minyak Goreng, BLT Desa, dan BT-PLKWN, serta Kartu Prakerja.
Artikel Terkait
Belum Kelar, DPRD Banyumas Minta Proyek PEN Pariwisata Dikebut Akhir Januari
Di Luar Menara Pandang, Proyek PEN Pariwisata Dijamin Selesai Akhir Januari
UMKM Dapat Prioritas Alokasi Anggaran PEN
Banyak Proyek Konstruksi PEN Tahun 2021, Ekonomi Banyumas Tumbuh Jadi 4,00 Persen