JAKARTA, suaramerdeka-banyumas.com-Di pertengahan Januari 2022 ini mulai ramai kembali pemberitaan soal Hari Lahir Nahdlatul Ulama (Harlah NU).
Namun demikian ada dua versi soal Harlah NU ini yaitu yang menurut perhitungan Masehi yang membuat Harlah NU ke-96, sedangkan sesuai dengan perhitungan Hijriyah, Harlah NU saat ini menginjak ke-99.
Berkenaan dengan pertanyaan tersebut, kita bisa merujuk pada pemahaman dan pendapat dari para tokoh NU, namun yang pasti peringatan Hari Lahir NU ini bisa didasarkan pada dua perhitungan yaitu Hijriyah maupun Masehi.
Meski demikian, peringatan hari lahir resmi yang diatur dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) NU yaitu harlah dalam perhitungan tahun Hijriah, yakni 16 Rajab.
Dalam AD/ART NU Bab XXI Pasal 33 Tentang Harlah NU, berbunyi: Sesuai dengan SK PBNU Nomor 251 Pasal 5 Ayat (3) tentang Harlah NU dan Keputusan Pleno Komisi Organisasi Muktamar ke-33 NU di Jombang bahwa Harlah NU dilaksanakan pada tanggal 16 Rajab.
"Dua-duanya benar, yang tidak benar itu jika pada bulan Rajab pengurus NU dan Nahdliyin tidak memperingatinya," kata Ketua Komisi Organisasi Muktamar ke-34 NU di Lampung kemarin.
Andi menjelaskan di dalam peraturan organisasi disebutkan bahwa yang wajib diperingati adalah harlah versi Hijriah. Namun, tidak ada larangan untuk pengurus dan warga NU memperingatinya di bulan Januari. ***
Artikel Terkait
Gus Dur, Muktamar NU, Ketua PBNU dan Presiden
Alissa Wahid Kenang Pelajaran Cinta Tanah Air dari KH Maimoen Zubair saat Muktamar NU Jombang
Siapakah Sosok di Bayangan Baju KH Maimoen Zubair saat Muktamar NU Jombang yang Dibagikan Alissa Wahid
Temui Jokowi, Ketua PBNU Gus Yahya Tegaskan Pemerintah dan NU Punya Tanggungjawab Sama Jaga NKRI
Lewat Literasi, Selera Humor NU Harus Disegarkan Kembali
Ini Dia Kumpulan Link Twibbon Selamat Harlah NU 96