JAKARTA, suaramerdeka-banyumas.com-Bencana meteorologi yang dipicu hujan lebat dan angin kencang terjadi di wilayah Konawe, Sulawesi Tenggara menyebabkan 52 rumah warga di empat desa terendam banjir dan longsor pada Sabtu 15 Januari 2022 pukul 22.30 WITA.
Dilansir dari laman resmi BNPB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe melaporkan empat desa yang terdampak berada di wilayah Kecamatan Besulutu, yakni Desa Onembute, Amosilu, Asunde dan Pundoho dengan Tinggi Muka Air (TMA) bervariasi antara 40 cm hingga 60 cm.
Sesaat sebelum banjir dan longsor melanda, dilaporkan adanya sumbatan di hilir sungai sehingga air meluap pada sore hari sekitar pukul 17.00 WITA. Kondisi ini memperparah debit air yang masuk ke area pemukiman warga yang ada di sekitar aliran sungai.
Baca Juga: Longsor Sumedang Selatan, 2 Hektar Sawah Tertimbun, 26 Rumah Warga Terancam
Selain 52 KK (Kepala Keluarga) yang rumahnya terendam, banjir dan longsor juga menyebabkan beberapa akses jalan tergenang sehingga pengendara harus melambatkan laju kendaraannya saat melintas.
Hingga saat ini petugas masih terus mendata jumlah korban dan kerugian atas kejadian ini serta berkoordinasi dengan instansi terkait.
55 Rumah Rusak Ringan
Sementara itu angin kencang melanda enam desa di Kabupaten Madiun, Jawa Timur pada Minggu sore 16 Januari 2022 sekitar 16.00 WIB.
Baca Juga: Pemulihan Pasca Gempa Bumi Banten, Kepala BNPB Minta Data Kerusakan Segera Diverifikasi
Dilansir dari laman resmi BNPB, Pusat Pengendalian Operasi (PUSDALOPS) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terdapat enam desa di empat kecamatan yang terdampak, seperti Desa Geger, Desa Sareng dan Desa Pruworjo yang berada di Kecamatan Geger, kemudian Desa Kebonsari di Kecamatan Kebonsari, selanjutnya Desa Tumpang di Kecamatan Dolopo, serta Desa Kepet di Kecamatan Dagangan.
Peristiwa tersebut menyebabkan 56 KK terdampak, 55 unit rumah mengalami rusak ringan, 1 unit rumah rusak sedang dan 1 tower sutet PLN rubuh serta beberapa pohon tumbang.
Untuk percepatan penanganan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun bersama tim gabungan langsung melakukan penanganan dan pendataan serta melakukan pembersihan material pohon tumbang.***
Artikel Terkait
Konservasi Lahan Kritis dan DAS Tak Boleh Berhenti
Bermaksud Renovasi Rumah, Warga Gumelar Tebang Pohon, Apa Daya Pohon itu Malah Tumbang Kenai Rumah Sendiri...
Terdata, 1.378 Rumah Rusak Akibat Gempa Bumi Banten
Pemulihan Pasca Gempa Bumi Banten, Kepala BNPB Minta Data Kerusakan Segera Diverifikasi
Longsor Sumedang Selatan, 2 Hektar Sawah Tertimbun, 26 Rumah Warga Terancam