Suaramerdeka-banyumas.com-Rabu 15 Desember 2021 dini hari, sebuah kapal pengangkut sekitar 50 Warga Negara Indonesia (WNI) terbalik dan tenggelam di perairan Johor Bahru atau Johor Baru, Malaysia.
Hingga Kamis, 16 Desember 2021 petang, jumlah korban meninggal menjadi 19 orang, dari sebelumnya dilaporkan 14 orang.
Sementara korban selamat dilaporkan masih berjumlah 14 orang termasuk dua warga Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Baca Juga: Bobol Uang Bank Jateng Purwokerto Senilai Rp 1,8 M, Karyawan Kontraktor Rekanan Pertamina Ditahan
Berikut sejumlah fakta tentang kejadian ini sebagaimana dirangkum Suara Merdeka Banyumas dari prfmnews dari berita berjudul Korban Tewas Kapal Terbalik di Johor Malaysia Bertambah, 17 Orang Masih Dinyatakan Hilang:
1. Insiden kapal terbalik di Tanjung Balau, Johor Bahru, Malaysia, pada Rabu, 15 Desember 2021 dini hari dan diperkirakan kapal tersebut berisi 50 orang WNI yang bermaksud menuju ke Malaysia dan diduga bermaksud menjadi buruh migran atau tenaga kerja Indonesia (TKI).
2. Kapal nahas tersebut terbalik karena terhantam ombak yang cukup kuat akibat cuaca buruk di sekitar lokasi kejadian.
Wakil Direktur Operasi Maritim Negeri Johor, Kapten Maritim Simon Templer Lo Ak Tusa mengatakan, kapal nahas tersebut mengangkut 50 penumpang WNI yang diduga berangkat dari Indonesia menuju Malaysia secara ilegal.
Baca Juga: Hadapi Libur Nataru, PT Kereta Api Indonesia Daop V Purwokerto Sediakan 105.376 Tempat Duduk
3. Satgas KJRI Johor Bahru berkoordinasi dengan Jabatan Imigresen Malaysia (JIM) Negeri Johor terus melakukan verifikasi dan pendataan 14 korban selamat tersebut.
Data korban itu disampaikan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru, Sunarko.
Menurutnya, hingga kini, Tim SAR masih terus melakukan pencarian 17 korban hilang di lokasi kejadian.
Baca Juga: Satuan Pendidikan Diimbau Tak Bepergian ke Luar Kota
4. Satgas KJRI Johor Bahru juga terus berkoordinasi dengan aparat untuk memantau perkembangan pencarian korban dan mengidentifikasi jenazah di Rumah Sakit Sultan Ismail (HSI), Johor.
Artikel Terkait
230 Rumah di Kabupaten Selayar Rusak Berat Akibat Gempa Bumi Flores Timur
Antisipasi Omicron, Indonesia Batasi Pelaku Perjalanan Internasional, Berikut Penjelasannya
Ini Empat Fakta Terkait Penemuan Varian Omicron Terdeteksi Pertama di Indonesia
Usai Tiba dari Luar Negeri, Lima Orang Jadi Kasus Probable Omicron
Soal Varian Omicron, Presiden Jokowi: Waspada penting, tapi Jangan Membuat Kita Panik
Ini Hoaks! Gejala Varian Omicron Disebabkan oleh Komplikasi Vaksin Covid-19
Tahun Depan Kemenhub Anggarkan Rp 800 Miliar untuk Program BTS