Usai Tiba dari Luar Negeri, Lima Orang Jadi Kasus Probable Omicron

- Kamis, 16 Desember 2021 | 22:16 WIB
Lima orang terdiri dari dua WNI dan 3 WNA yang tiba di Indonesia dan dalam karantina terdeteksi 'probable' terpapar Omicron (SM Banyumas/ PIXABAY)
Lima orang terdiri dari dua WNI dan 3 WNA yang tiba di Indonesia dan dalam karantina terdeteksi 'probable' terpapar Omicron (SM Banyumas/ PIXABAY)

JAKARTA, suaramerdeka-banyumas.com-Selain temuan kasus konfirmasi varian Omicron yang memapar petugas kebersihan Wisma Atlet Kemayoran, Kementerian Kesehatan juga mengidentifikasi adanya lima kasus probable Omicron dari orang yang baru saja tiba dari luar negeri.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan kelima orang dinyatakan probable Omicron ini telah dikarantina dan sudah dilakukan pemeriksaan khusus yang sudah dikirimkan Balitbangkes.

Hasilnya akan diketahui tiga hari mendatang untuk melihat apakah sampel tersebut positif Omicron atau bukan.

Baca Juga: Ini Empat Fakta Terkait Penemuan Varian Omicron Terdeteksi Pertama di Indonesia

“Dengan pemeriksaan khusus SGTF, kita mendeteksi lima kasus probable Omicron, dua kasus warga Indonesia yang baru balik dari Inggris dan AS, tiga lainnya WNA dari Tiongkok yang ke Manado, yang sekarang dikarantina di Manado,” tutur Menkes.

Budi mengatakan bahwa penyebaran Omicron terbukti sangat cepat. Di Inggris misalnya dari 10 kasus per hari, saat ini sudah mencapai 70.000 kasus per hari.

Hal ini jauh lebih tinggi dari puncak kasus di Indonesia pada bulan Juli 2021 di angka 50.000 kasus per hari.

Baca Juga: Mobil Ketua Pantarlih Pilkades Tambaksari Kidul Dirampok, Duit Rp 150 Juta Raib

Terkait dengan temuan ini, Menkes Budi mengimbau masyarakat untuk tidak perlu panik dan tetap tenang.

Hal yang harus dilakukan masyarakat adalah segera melakukan vaksinasi COVID-19 terutama untuk kelompok rentan dan lansia, tidak perlu bepergian ke luar negeri jika tidak mendesak, serta terus tegakkan protokol kesehatan 5M, dan memperkuat 3T.

“Kedatangan varian baru dari luar negeri yang kita identifikasi di karantina, menunjukkan bahwa sistem pertahanan kita atas kedatangan varian baru cukup baik, perlu kita perkuat. Jadi wajar kalau harus stay sepuluh hari di karantina. Tujuannya bukan untuk mempersulit orang yang datang, tapi melindungi seluruh masyarakat Indonesia” tutup Menkes.***

 

Editor: Susanto

Sumber: Setkab

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X