JAKARTA, suaramerdeka-banyumas.com-Jagat media sosial khususnya twitter beberapa hari ini ramai tagar yang menyebut nama-nama Natalius Pigai, Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.
Terbaru yang hangat dibicarakan adalah soal narasi sebaran pesan berantai WhatsApp yang tak jelas asalnya yang menyebut Natalius Pigai 'diperalat' Puan Maharani untuk mengalahkan Ganjar Pranowo dengan bayaran Rp 5 miliar.
Sebelumnya memang Natalius Pigai dikenal sangat vokal dalam mengkritisi kinerja pemerintah termasuk personal Presiden Joko Widodo hingga Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Halte Wisata Sungai Serayu Akan Dilengkapi Kapal Wisata, Jet Ski dan Banana Boat
Mantan Komisioner Komnas HAM tersebut juga terus mendorong warga Papua untuk bangkit, melawan ketidakadilan baik soal rasialisme hingga ekonomi.
Sebagaimana dilansir dari Pikiran Rakyat dari berita yang berjudul Dituding Kongkalikong dengan Puan untuk Hancurkan Ganjar, Natalius Pigai: Apa Saya Harus Ngamuk?, berikut ini pesan berantai WhatsApp yang ramai ditanggapi warganet.
"Joss!!! Perintah Puan Senilai Rp5 Miliar Ke Pigai: Mas Pigai, tolong habisi kera putih Jateng! Puan Maharani tega menghabisi Ganjar lewat monyet hitam Pigai..! seret otaknya bambang, pacul kang sabu!!,” tutur narasi tersebut.
Baca Juga: Sejarah, Amalan dan Tata Cara Salat Mutlak di Hari Rebo Wekasan Rabu Akhir Bulan Syafar
Melihat adanya pesan berantai melalui aplikasi WhatsApp tersebut, Natalius Pigai pun memberikan tanggapan santai dan mengaku sudah terbiasa menghadapi ujaran berbau rasisme tersebut.
“Sudah banyak pendukung yang rasis sama saya, apakah saya harus marah? Banyak yang menghina, apakah saya harus ngamuk? Gusti ora sare (Tuhan tidak tidur),” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @NataliusPigai2, Minggu, 3 Oktober 2021.(Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)