85 Kader Golkar Punya Kans Gantikan Azis Syamsuddin, Namun itu Hak Prerogatif Airlangga Hartarto

JAKARTA, suaramerdeka-banyumas.com-Ada 85 kader Golkar yang punya kans untuk menggantikan Azis Syamsuddin, namun semua berakhir pada keputusan Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto selaku pemegang hak prerogatif.

Hal itu disampaikan Ketua DPP Golkar Adies Kadir usai mengumumkan pengunduran diri Azis Syamsuddin setelah menjadi tersangka dugaan korupsi dana alokasi khusus di Lampung Tengah.

Ia mengklaim semua kader Partai Golkar memiliki kans yang sama untuk mengisi posisi tersebut menggantikan Azis.

Baca Juga: Jokowi Diminta Tarik Pemecatan 56 Pemberhentian Pegawai KPK

"Kami mempunyai 85 orang anggota DPR, Golkar semua mempunyai kans untuk menduduki jabatan tersebut dan hal ini adalah merupakan hak prerogratif ketua umum," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung DPR RI, 25 September sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dengan Judul Golkar Cari Pengganti Azis untuk Posisi Wakil Ketua DPR RI.

Dia juga enggan berspekulasi siapa saja nama yang berpeluang mengisi posisi yang ditinggalkan tersebut.

Baca Juga: Hari Pertama Uji Coba Ganjil Genap di Jalur Baturraden, Puluhan Kendaraan Diputar Balik

Terkait kekosongan jabatan tersebut, pihak Partai Golkar segera menyiapkan langkah koordinasi internal untuk memilih pengganti  Azis Syamsuddin.

"Terkait dengan penggantinya Partai Golkar akan memproses dalam waktu dekat," kata Adies.

Namun demikian, Adies tidak bisa menjelaskan secara rinci kapan waktu pergantian Azis dilakukan.

Baca Juga: Bupati Banyumas Prediksi Pemekaran Banyumas Tahun 2030

Seperti diketahui, Azis ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terkait penanganan perkara korupsi yang di tangani KPK di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung.

"Kegiatan dalam rangka pengumpulan bahan keterangan dan barang bukti tadi telah menemukan bukti permulaan cukup sehingga kami tingkatkan ke tahap penyidikan dan pagi hari ini kami sampaikan kepada segenap anak bangsa bahwa saudara AZ Wakil Ketua DPR RI periode 2019-2024 sebagai tersangka" kata Ketua KPK Firli Bahuri