Suaramerdeka-banyumas.com- Google doodle hari ini 20 Maret 2023 merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-83 mendiang penyair Sapardi Djoko Damono.
Sebagaimana diketahui Sapardi lahir di Surakarta pada 20 Maret 1940 dan meninggal dunia pada 19 Juli 2020 di saat pandemi Covid-19 mendera dunia.
Penyair yang kerap disingkat SDD ini merupakan putra dari Sadyoko dan Saparian.
Sejumlah karyanya ramai diperbincangkan dan menjadi legenda serta bisa dinikmati oleh berbagai generasi melalui bentuk puisi, novel yang diadaptasi oleh sejumlah seniman menjadi musikalisasi puisi oleh Ari dan Reda hingga diadaptasi menjadi film seperti Hujan Bulan Juni.
Baca Juga: Bertekad Menangkan Pilpres 2024, Jaringan Relawan Anies Baswedan Banyumas Cilacap Gelar Musda
Penikmat puisi bisa merasakan dalamnya rasa yang ketika membaca berbagai puisi yang dianggit oleh pujangga ini.
Sapardi dikenal romantis dan terus berkarya hingga akhir hayatnya.
Berikut ini karya Hujan Bulan Juni yang bisa dibaca di berbagai bulan, namun tetapi dirasakan romantis.
Baca Juga: Tebing Jembatan Margasana Dikuatkan, Jalur Selatan Jatilawang Rawalo Buka Tutup
Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu.***
Artikel Terkait
Selamat Hari Paskah, Ini Puisi Bertema Paskah dan Isa karya Joko Pinurbo, Gerson Poyk dan Chairil Anwar
Ini dia Puisi Berjudul Selamat Idul Fitri Karya dari Gus Mus
HUT ke-77 Kemerdekaan RI, Ini Dia Puisi Hamid Jabbar Berjudul Proklamasi 2 yang Dibuat 1992
Ini Puisi Bertema Kemerdekaan Berjudul Diponegoro Karya Chairil Anwar
Hikayat Bulan dan Khairan, Puisi Karya Husni Djamaluddin
Puisi 'Pahlawan Tak Dikenal' Karya Toto Sudarto Bachtiar
Puisi Gus Mus Berjudul Negeri Haha Hihi Masih Update Dibaca Sekarang
Puisi Gus Mus: Aku Merindukanmu, O, Muhammadku
Lima Puisi Sapardi Djoko Damono yang Masih Menyentuh Hati
Ini Puisi Reflektif tentang Anak dari Kahlil Gibran Terjemahan Sapardi Djoko Damono