MAGELANG, suaramerdeka-banyumas.com - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mendorong mahasiswa menciptakan inovasi yang membantu memperlancar Vaksinasi Covid-19.
Menurut Taj Yasin, saat ini Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen masih adanya kelompok masyarakat yang enggan, ragu-ragu dan bahkan menolak mendapatkan vaksin Covid-19 menjadi kendala program percepatan vaksinasi Covid-19.
“Saat ini yang sedang kita gencarkan di pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota, yaitu vaksinasi (Covid-19).
Baca Juga: Baca Juga: Kalau Berhasil, Uji Coba Pembukaan Mal Akan Ditambah Jumlahnya
Vaksinasi ini belum serta merta diterima oleh masyarakat secara keseluruhan.
Masih ada lho masyarakat yang enggan, atau ragu atau takut bahkan yang paling ngeri adalah menolak vaksin, ” ungkapnya saat menjadi pemateri dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Universitas Tidar Magelang secara virtual, Rabu (11/08/2021) sebagaimana dikutip dari laman resmi humas Provinsi Jateng.
Masyarakat yang menolak, umumnya karena menerima informasi yang tidak utuh mengenai dampak vaksin.
Baca Juga: Baca Juga: Ganjar Pranowo: Saya Haqul Yakin bahwa di Indonesia ini Banyak Orang Baik
Mereka cenderung lebih memperhatikan sejumlah kasus yang muncul di media massa, yang diduga terkait dengan vaksinasi.
Padahal, belum tentu kasus tersebut sebagai kejadian ikutan pascaimunisasi.
Untuk itu, Gus Yasin, sapaan akrab Wagub, berharap mahasiswa memiliki inovasi untuk mengatasi berbagai persoalan terkait vaksinasi.
Baca Juga: Baca Juga: Diduga Akibat Tungku Belum Sepenuhnya Padam, Rumah Warga Mrebet Terbakar
Misalnya, big data yang memuat catatan medis masyarakat, yang nantinya bisa menjadi acuan tim medis untuk memutuskan, apakah berdasarkan riwayat kesehatan tersebut seseorang bisa dilakukan tindakan vaksinasi.
Data tersebut, imbuhnya, juga untuk mengantisipasi jika ada peserta vaksinasi yang memberikan data tidak benar, khususnya menyangkut penyakit komorbid yang mungkin dideritanya.