SENIN 29 November 2022 usai waktu subuh, Miftah (45) warga Desa Taraban Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes sibuk melayani pembeli ikan asin di Pasar Grengseng. Miftah adalah satu dari 300-an pedagang yang memanfaatkan areal trotoar jalan dan lokasi bawah Fly Over (FO) Kretek, Paguyangan-Bumiayu yang menjadi jalur penghubung Pantai Utara
(Pantura) dan Pantai Selatan (Pansela).
Tak hanya melihat kokohnya bangunan infrastruktur FO Kretek yang difungsikan sejak Juli
2017, Miftah dan para pedagang kios, ruko, lapak hingga pengunjung Pasar Grengseng juga telah akrab dengan hiruk pikuk aktivitas FO Kretek dan jalur kereta api Daop 5 Purwokerto. Di pasar ini transaksi uang dan barang, selalu diiringi dengan suara deru kendaraan bermotor jalur Purwokerto Tegal yang berulangkali bersaing dengan deru serta lolongan panjang kereta api yang melintas di jalur Purwoketo-Jakarta ataupun Purwokerto-Semarang.
"Dulu di sini crowded dan sangat rawan sekali. Antrean panjang kendaraan dari arah timur dan barat terjadi karena di sini dulu merupakan perlintasan kereta api sebidang yang cukup sibuk. Sering ada pedagang atau pengunjung pasar terserempet motor atau mobil karena Pasar Grengseng ini berada di dekat jalan raya sekaligus jalur kereta api," kisah Miftah.
Kini, sejak dibangunnya FO Kretek, aktivitas pedagang hingga masyarakat yang memanfaatkan ruang di bawah FO Kretek berjalan lancar. Para pedagang mereka dengan nyaman dan aman bertransaksi setiap hari di Pasar Grengseng. Sementara sepeda motor pedagang, pengunjung, hingga angkutan juga bisa melintas dan diparkirkan di jalan di bawah lokasi FO.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Cukur, Netizen : Ini Kloning, Aslinya Rambutnya Putih dan Dahinya Berkerut
"Selama ini sudah cukup nyaman dan aman pasca sudah terbangunnya Fly Over ini. Lokasi yang cukup luas juga membuat jumlah pedagang lapak yang ada di sini sudah mencapai lebih dari 100 orang. Padahal sebelum d FO ini jumlahnya cuma sekitar puluhan saja karena lokasinya tepat dengan jalan menuju Bumiayu ini," kata Robiyati (60) pedagang sayur asal Kranggan, Pekuncen, Banyumas yang mangkal di Pasar Grengseng.
FO Kretek adalah bagian dari jalur nasional Ajibarang Prupuk yang menghubungkan lalu lintas jalan dari arah Purwokerto menuju Tegal. Kini FO Kretek ini juga terhubung satu jalur dengan FO Klonengan Tegal, FO Kesambi Brebes hingga masuk ke jalur Pantura.
Sebelum ada FO Kretek tahun 2017, perlintasan kereta api di wilayah Kretek, Paguyangan hingga Klonengan Tegal, sering menjadi biang kemacetan selama arus mudik dan arus balik lebaran di wilayah Brebes Selatan hingga Ajibarang. Frekuensi lintasan kereta api yang tinggi dan besarnya volume kendaraan saat arus mudik dan balik lebaran dari arah Yogyakarta, Wonosobo, Cilacap menuju Jakarta atau sebaliknya mengakibatkan kendaraan pemudik menumpuk dan macet panjang.
"Dulu sebelum ada FO Kretek yang berikutnya ada FO Klonengan Tegal ini kemacetan lalu lintas di saat arus mudik ataupun balik sering sekali terjadi. Dampak perlintasan kereta api yang melintas dengan frekuensi yang tinggi ini mengakibatkan mengularnya arus kendaraan berkilo-kilo meter hingga wilayah Ajibarang. Saya juga teringat dengan Tragedi Kemacetan di Tol Brexit tahun 2016 yang juga turut berdampak hingga ke jalur ini," jelas Teno (45) awak angkutan travel antar kota antar provinsi asal Brebes mengenang peristiwa yang kemacetan selama tiga hari yang memakan korban jiwa.
Artikel Terkait
Perhatian, Polda Jateng Terapkan Tilang Sistem Poin, Begini Perhitungannya
Angin Puting Beliung Terjang Pekalongan, Kecamatan Kajen dan Karanganyar Porak Poranda
Mulai Dibangun, Ini Penampakan Jalan Baturraden Serang Belik yang Mulai Dibangun
Jalan Baturraden-Serang-Belik Dibangun, Wisata Unggulan Baturraden-D'LAS Serang-Dewi Nadulang Terhubung
Memalukan, Video Adu Jotos Munas Hipmi XVII Solo Viral di Medsos
Membangun Konektivitas Mengakselerasi Perekonomian di Segitiga Emas
Tak Ada Lagi Cerita Banjir Sepaha, Copet dan Maling Timbangan
Ganjar Pranowo: Dukungan Bantuan Kemanusiaan Korban Gempa Dianjur dari Jateng Akan Dikirim Besok Pagi
Ganjar Pranowo Cukur, Netizen : Ini Kloning, Aslinya Rambutnya Putih dan Dahinya Berkerut
Selamat, Pekunden Raih Juara 1 Gelar Desa Wisata Jawa Tengah 2022