PEKALONGAN, suaramerdeka-banyumas.com-Terkait dengan banyaknya siswi lulusan SMP maupun siswa SMA yang dilamar nikah di Petungkriyono Kabupaten Pekalongan, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mendorong semua pihak memberikan edukasi untuk menghindari atau mengantisipasi pernikahan dini.
Wagub Taj Yasin mengatakan pemerintah saat ini terus berupaya agar tidak ada lagi pelajar yang putus sekolah, apalagi dengan alasan menikah dini.
“(Nikah dini) Selain (jadi) putus sekolah, juga berbahaya. Kita lagi kampanye untuk ‘Jo Kawin Bocah‘. Kita dorong itu,” katanya sebagimana dirilis di laman resmi Pemprov Jateng.
Taj Yasin menyadari daerah-daerah di pinggiran dan terpencil memang masih kental dengan budaya nikah dini.
Maka, keberadaan sekolah diupayakan dekat dengan masyarakat, agar mudah diakses.
Pembelajaran tatap muka pun, saat ini tengah didorong untuk dimulai, dengan catatan ketat dalam menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: Soal Dana Abadi Pesantren, Menag Percepat Koordinasi dengan Menkeu
“Nah ini (pernikahan dini) memang perlu diperhatikan khusus. Dan mereka harus didorong (kesadarannya),” ujarnya.
Artikel Terkait
Latih Tanding Hadapi Persiba, Manajer PSCS Cilacap: Performa Bagus, Coba Ganti Strategi
Soal Dana Abadi Pesantren, Menag Percepat Koordinasi dengan Menkeu
Bank Indonesia Purwokerto Gelar QRIS Ngapak Festival 2021
Bukannya Didukung Belajar saat PJJ, di Petungkriyono Malah Banyak Siswi SMP-SMA Diijinkan Dilamar Nikah