Suaramerdeka-banyumas.com- Salman Rushdie, penulis buku kontroversial Satanic Verses atau Ayat-ayat Setan yang didakwa menghina Nabi Muhammad SAW saat pemerintahan Ayatullah Khomeini di Iran tahun 1980-an dikabarkan ditikam saat acara Chautauqua Insitute, New York, Amerika Serikat Jumat 12 Agustus 2022.
Usai kejadian penikaman di leher tersebut, sang penulis langsung dilarikan ke rumah sakit menggunakan helikopter dan seorang lelaki diamankan oleh otoritas berwenang.
Salman Rushdie memegang gelar doktor kehormatan dan beasiswa di enam universitas Eropa dan enam Amerika, adalah Profesor Kehormatan dalam Humaniora di M.I.T, dan Profesor Terhormat Universitas di Universitas Emory.
Saat ini, Rushdie adalah Penulis Terhormat di Tempat Tinggal di Universitas New York.
Baca Juga: Pegawai Non ASN Banyumas Tolak Outsourcing
Seperti dikutip Suara Merdeka Banyumas dari laman salmanrushdie.com, Salman Rushdie merupakan penulis dari 13 novel antara lain Grimus, Midnight's Children (yang dianugerahi Booker Prize pada tahun 1981), Shame, The Satanic Verses, Haroun and the Sea of Stories, The Moor's Last Sigh, The Ground Di bawah Kakinya, Fury, Shalimar si Badut, Pesona Florence, Luka dan Api Kehidupan, Dua Tahun Delapan Bulan Dua Puluh Delapan Malam, dan Rumah Emas. Novel keempat belasnya, Quichotte, akan terbit dari Random House di Musim Gugur 2019.
Rushdie juga penulis buku cerita, Timur, Barat, dan empat karya non-fiksi – Joseph Anton – A Memoir, Imaginary Homelands, The Jaguar Smile, dan Step Across This Line. Dia adalah co-editor Mirrorwork, sebuah antologi tulisan India kontemporer, dan antologi Best American Short Stories 2008.
Antara 2004 dan 2006 ia menjabat sebagai Presiden PEN American Center dan selama sepuluh tahun menjabat sebagai Ketua Festival Sastra Internasional Suara Dunia PEN, yang ia bantu ciptakan.
Pada Juni 2007 ia menerima gelar Knighthood di Queen's Birthday Honours.
Pada tahun 2008 ia menjadi anggota American Academy of Arts and Letters dan dinobatkan sebagai Singa Perpustakaan dari Perpustakaan Umum New York.
Baca Juga: Bripka RR, Satu Tersangka Tewasnya Brigadir J Dikabarkan Berasal Warga Sumpiuh, Banyumas
Sejumlah penghargaan bergengsi di bidang sastra juga diterimanya.
Sebagai seorang anggota British Royal Society of Literature, Salman Rushdie telah menerima, antara lain, Penghargaan Whitbread untuk Novel Terbaik (dua kali), Penghargaan Serikat Penulis, Penghargaan James Tait Black, Penghargaan Aristeion Uni Eropa untuk Sastra, Penulis Hadiah Tahun Ini di Inggris dan Jerman, Prix du Meilleur Livre tranger Prancis, Hadiah Utama Budapest untuk Sastra, Premio Grinzane Cavour di Italia, Penghargaan Buku Silang di India, Hadiah Negara Austria untuk Sastra Eropa, London International Penghargaan Penulis, Penghargaan James Joyce dari University College Dublin, Penghargaan Sastra St Louis, Penghargaan Carl Sandburg dari Perpustakaan Umum Chicago, dan Penghargaan Seni Nasional AS.
Dia telah menerima Freedom of the City di Mexico City, Strasbourg dan El Paso, dan Edgerton Prize dari American Civil Liberties Union. Dia memegang pangkat Komandan di Ordre des Arts et des Lettres – penghargaan artistik tertinggi di Prancis.
Artikel Terkait
Ini Kisah Rebo Wekasan Menurut Buku Sejarah Cirebon
Angelina Jolie, Dari Menulis Buku hingga Tak Bosan Suarakan dan Dukung Perjuangan Hak Azazi Manusia
Berkat Rajin Membaca di Toko Buku Bekas 'Ans', Sukanto Jadi PNS
Ayo Simak dan Baca ! Buku Max Havelaar Karya Multatuli, Buku yang Membunuh Kolonialisme
Gola Gong: TBM Jangan Sampai Jadi 'Tempat Buku Menumpuk'
Gol A Gong: Indonesia Masih Kekurangan Buku, Sekarang 1 Buku Dikeroyok 90 Orang
Hari Anak Nasional, Jurusan Sosiologi Unsoed Luncurkan 12 Buku Cerita Anak dan Lomba Baca Cerita Anak
Terbitkan Buku, Bawaslu Cilacap Ingin Abadikan Rekam Jejak Pengawasan Pilkada dan Pemilu
Disusun Enam Bulan, Buku Sejarah Pengawas Pemilu di Banyumas dari Tahun 2004 Diluncurkan