Suaramerdeka-banyumas.com- Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyatakan menolak untuk memenuhi ultimatum Rusia untuk menyerahkan kota Mariupol yang telah terkepung pada Selasa 22 Maret atau Senin 21 Maret 2022 waktu Ukraina.
"Ukraina tidak dapat memenuhi ultimatum Rusia. Kami harus dihancurkan terlebih dahulu, lalu ultimatum mereka akan terpenuhi," kata dia mengutip AFP, Selasa 22 Maret 2022.
Sebelumnya pada Senin 21 Maret 2022, militer Rusia telah memerintahkan penduduk Mariupol untuk menyerah pada pukul 5 pagi waktu setempat.
Presiden Volodymyr Zelenskiy kemudian menanggapinya dengan mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah tunduk pada ultimatum dan mengatakan Mariupol beserta kota-kota lain seperti ibu kota Kyiv dan Kharkiv akan selalu melawan upaya pendudukan oleh Rusia.
Selain itu, Ukraina juga menolak tawaran dari militer Moskow untuk membuka dua koridor kemanusiaan dari Mariupol, dengan satu koridor mengarah ke Rusia dan koridor lainnya mengarah ke wilayah Ukraina bagian utara.
"Tidak ada kompromi tentang penyerahan ataupun peletakan senjata di Mariupol" kata Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk dikutip dari Reuters, Selasa 22 Maret 2022.
Baca Juga: Segera Diumumkan 29 Maret 2022 ! Yuk Simak Tata Cara Cek Hasil Seleksi Pendaftar SNMPTN 2022
Vereshchuk menambahkan sebanyak 8.057 warga ukraina dievakuasi dengan aman pada hari Senin melalui tujuh koridor kemanusiaan dengan 3.007 diantaranya adalah warga Mariupol.
Invasi Rusia sekarang sudah memasuki minggu keempat, dimana sebagian besar operasi terhenti dengan kegagalan untuk merebut kota-kota besar di Ukraina namun menyebabkan kerusakan besar-besaran di daerah pemukiman.
Ratusan ribu orang yang semakin putus asa dengan terperangkap di Mariupol tanpa air, pemanas, dan listrik selama tiga minggu. Pejabat Ukraina mengatakan sedikitnya 2.300 orang tewas pada konflik yang terjadi di Mariupol.
Baca Juga: Terkait Pemindahan IKN, Gerakan Mahasiswa Kelompok Cipayung Plus Komit Membersamai Program Tersebut
Dikutip dari Reuters dilaporkan bahwa Mariupol seperti kota mati dengan mayat-mayat tergeletak di tepi jalan, blok apartemen yang hangus, dan sekelompok pria menggali kuburan di pinggir jalan. (MG04/Unggun Dwi Prasetyo).***
Artikel Terkait
Ini Yang Perlu Diketahui Soal Covid-19 Varian Omicron dan Cara Menanggulanginya
UNESCO Akui Gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Mulai 8 Januari 2022, Pemberangkatan Jamaah Umrah Indonesia Dimulai
Sikapi Rusia-Ukraina, Presiden Jokowi Suarakan Stop Perang dalam Dua Bahasa
80 WNI Tiba dari Ukraina, 14 Orang Masih di Bucharest
Saudi Cabut Pembatasan Jarak Sosial dan Karantina, Lengkapnya Ada Tujuh Poin yang Dicabut, Ini Lengkapnya...