Volodymyr Zelensky : Tidak Ada Kompromi di Mariupol!

- Kamis, 24 Maret 2022 | 08:21 WIB
BERIKAN PERNYATAAN : Presiden Zelensky Mengeluarkan Pernyataan di Depan Publik pada Sabtu (19/3)(SM Banyumas/Dok instagram  @zelensky_official)
BERIKAN PERNYATAAN : Presiden Zelensky Mengeluarkan Pernyataan di Depan Publik pada Sabtu (19/3)(SM Banyumas/Dok instagram @zelensky_official)

Suaramerdeka-banyumas.com- Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyatakan menolak untuk memenuhi ultimatum Rusia untuk menyerahkan kota Mariupol yang telah terkepung pada Selasa 22 Maret atau Senin 21 Maret 2022 waktu Ukraina.
 
"Ukraina tidak dapat memenuhi ultimatum Rusia. Kami harus dihancurkan terlebih dahulu, lalu ultimatum mereka akan terpenuhi," kata dia mengutip AFP, Selasa 22 Maret 2022.
 
Sebelumnya pada Senin 21 Maret 2022, militer Rusia telah memerintahkan penduduk Mariupol untuk menyerah pada pukul 5 pagi waktu setempat. 
 
 
Presiden Volodymyr Zelenskiy kemudian menanggapinya dengan mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah tunduk pada ultimatum dan mengatakan Mariupol beserta kota-kota lain seperti ibu kota Kyiv dan Kharkiv akan selalu melawan upaya pendudukan oleh Rusia.
 
Selain itu, Ukraina juga menolak tawaran dari militer Moskow untuk membuka dua koridor kemanusiaan dari Mariupol, dengan satu koridor mengarah ke Rusia dan koridor lainnya mengarah ke wilayah Ukraina bagian utara.
 
"Tidak ada kompromi tentang penyerahan ataupun peletakan senjata di Mariupol" kata Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk dikutip dari Reuters, Selasa 22 Maret 2022.
 
 
Vereshchuk menambahkan sebanyak 8.057 warga ukraina dievakuasi dengan aman pada hari Senin melalui tujuh koridor kemanusiaan dengan 3.007 diantaranya adalah warga Mariupol.
 
Invasi Rusia sekarang  sudah memasuki minggu keempat, dimana sebagian besar operasi terhenti dengan kegagalan untuk merebut kota-kota besar di Ukraina namun menyebabkan kerusakan besar-besaran di daerah pemukiman.
 
Ratusan ribu orang yang semakin putus asa dengan terperangkap di Mariupol tanpa air, pemanas, dan listrik selama tiga minggu. Pejabat Ukraina mengatakan sedikitnya 2.300 orang tewas pada konflik yang terjadi di Mariupol.
 
Dikutip dari Reuters dilaporkan bahwa Mariupol seperti kota mati dengan mayat-mayat tergeletak di tepi jalan, blok apartemen yang hangus, dan sekelompok pria menggali kuburan di pinggir jalan. (MG04/Unggun Dwi Prasetyo).***
 
 
 

Editor: Susanto

Sumber: Reuters

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X