Bagaimanakah Asal Usul Perayaan Halloween?

- Senin, 31 Oktober 2022 | 06:00 WIB
perayaan budaya halloween negara barat (Enggar Dyah Bintang Ayuna)
perayaan budaya halloween negara barat (Enggar Dyah Bintang Ayuna)

PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Sebanyak 151 orang dikabarkan meninggal dunia dalam perayaan halloween di Itaewon, Korea Selatan. Lantas apa sebenarnya halloween sehingga mampu menyedot animo masyarakat di Korea Selatan sedemikian besar, untuk merayakannya.

Ada beberapa versi mengenai asal usul dari Halloween. Salah satu versi dari halloween yaitu seperti dilansir suaramerdeka-banyumas.com dari britannica.com berikut ini.

Halloween semula merupakan ibadah keagamaan, namun seiring perkembangannya selama berabad-abad, unsur-unsur keagamaannya hilang. Saat ini halloween dianggap sebagai sebuah perayaan kostum yang menyenangkan, terutama bagi anak-anak.

Baca Juga: Terjerat Pinjol, Pemuda Warga Majalengka Nekat Bawa Kabur Sepeda Motor Orang

Ada yang menyebut apabila asal usul halloween berasal dari sebuah festival yang digelar oleh Bangsa Celtic kuno, bernama Samhain yang digelar setiap 1 November. Pada waktu tersebut, diyakini arwah orang yang telah meninggal akan kembali ke rumah, sehingga orang mengenakan kostum dan membuat api unggun untuk mengusir mereka. Dari sini, sosok populer seperti penyihir, hantu, dan goblin menjadi identik dengan perayaan tersebut.

Adapun nama halloween, juga dikaitkan dengan perayaan All Saint Day yang dirayakan pada 1 November. Satu hari sebelum digelarnya perayaan suci itu, dikenal sebagai all hallows Eve, atau Halloween.

Meskipun semula hanya dirayakan di wilayah Celtic di Irlandia, Inggris, dan Prancis, perayaan itu dengan cepat menyebar berbagai belahan dunia. Halloween juga sempat dilarang dirayakan di koloni Amerika pertama di New England, karena alasan agama.

Sekitar tahun 1800-an, festival musim gugur yang menandai musim panen memasukkan unsur-unsur Halloween, dan para imigran Irlandia, membawa banyak tradisi Halloween yang bertahan hingga saat ini.

Baca Juga: Anggota Panwaslu Kecamatan se-Kabupaten Cilacap Dilantik

Lalu pada abad ke-20, tradisi trick or treating, yaitu saat anak-anak mengenakan kostum dan meminta suguhan dari tetangga, populer di Amerika Serikat. Hal itu terutama ketika komunitas Irlandia dan Skotlandia menghidupkan kembali kebiasaan lama, yaitu seseorang akan mengenakan kostum dan menceritakan lelucon, membacakan puisi, atau melakukan trik lain dengan imbalan sepotong buah atau camilan lainnya.

Sementara itu, pada tahun 1950, melakukan tradisi trick-or-treating untuk minta permen menjadi populer di perayaan Halloween. Saat ini, Halloween adalah salah satu momentum terbaik untuk penjualan permen di Amerika Serikat, menurut National Retail Federation angka penjualannya diperkirakan lebih dari $ 3 miliar dollar AS.***

Editor: Gayhul Dhika

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Resmi! Coldplay Akhirnya Konser di Indonesia

Rabu, 10 Mei 2023 | 15:55 WIB
X