DARI dulu hingga sekarang, buku kitab menjadi barang berharga. Bahkan bagi pecinta kisah silat, kitab silat dan jurus terakhir pamungkas akan selalu dicari. Kitab dunia persilatan akan diburu, dicuri dengan berbagai cara. Sementara bagi pemiliknya, mereka akan berusaha menyembunyikan kitab ini agar tak sampai diketahui orang lain.
Mengapa disembunyikan, karena kitab dunia persilatan berisi jurus pamungkas dan paling hebat ini bisa berbahaya jika jatuh ke tangan yang pendekar jahat. Begitupun buku di masa Orde Baru, ada sejumlah buku yang dianggap propaganda terlarang beredar.
Bagi yang penasaran dan butuh seperti kaum pergerakan bawah tanah, biasanya akan tetap mencari buku itu, mengedarkannya untuk kepentingan 'pemberontakan'.
Baca Juga: Menikmati Candu Buku Lawas...
Tapi bagi pemuda di masa lampau dan mungkin sekarangpun, buku bisa menjadi hadiah bagi yang tercinta atau terkasih. Buku menjadi alat penyampai pesan cinta bagi pengirimnya.
BTW, soal pecinta buku ini, kamu harus tahu kalau ternyata ada 13 istilah pecinta buku dan perbedaannya. Ini dia 13 julukan pecinta buku ini:
1. Bibliophile
Istilah untuk seseorang yang benar-benar mencintai buku baik itu membacanya dan mengoleksinya. Dia menganggap buku sebagai teman karibnya, merawat, membaca dan mengoleksi, namun tak terobsesi berlebihan terhadap buku karena kadar cintanya kepada buku tingkat wajar. Ia rela merogoh koceknya untuk buku favoritnya dan mendirikan perpustakaan pribadinya.
Baca Juga: Berbasis Teknologi Informasi, 'Demit' Dermaji Terus Berinovasi 'Menjual Diri'
2. Bookworm
Sepertinya Bookworm ini sama dengan Bibliophile, tetapi ternyata tidak. Pasalnya seorang Bookworm lebih kepada cinta terhadap isi bukunya atau membaca buku. Dia tidak memiliki keinginan sekuat seorang Bibliophile untuk sampai mengoleksi buku-buku tersebut.
3. Bibliomania
Ini adalah orang yang terobsesi untuk mengumpulkan buku secara terus menerus sehingga koleksi bukunya telah menumpuk. Bahkan terkadang buku tersebut ada yang tidak dibacanya sama sekali. Dan tak jarang pula perilaku ini seolah menjadi salah satu bentuk pelarian dirinya dari hubungan sekitar yang tak begitu harmonis.
4. Tsundoku
Ini istilah dari Jepang ini merupakan sebutan bagi mereka yang sangat gemar membeli buku namun buku tersebut tidak dibaca sama sekali. Seolah hanya dijadikan sebagai pajangan belaka.
Baca Juga: Masuk Mal di Purwokerto Belum Bisa Gunakan PeduliLindungi, Ini Kendalanya
5. Bibliotaphs
Istilah ini merujuk pada seseorang yang memilih untuk menyembunyikan buku-buku miliknya dari orang lain. Seolah mereka tidak rela jika bukunya dipakai oleh orang lain saking takut jika kelak bukunya menjadi rusak atau hilang.
6. Bibliokleptomania
Istilah untuk orang yang cenderung lupa atau memang sengaja tidak mengembalikan buku yang telah dipinjamnya bahkan memang berniat mencurinya. Hal ini disebabkan oleh orang bersangkutan tidak mampu memiliki atau membeli buku tersebut.
Artikel Terkait
Ayo Simak dan Baca ! Buku Max Havelaar Karya Multatuli, Buku yang Membunuh Kolonialisme
Gola Gong: TBM Jangan Sampai Jadi 'Tempat Buku Menumpuk'
Gol A Gong: Indonesia Masih Kekurangan Buku, Sekarang 1 Buku Dikeroyok 90 Orang
Ahmad Tohari : Dua Minggu Lalu Kami Kemah Bersama dan Baru Saja Luncurkan Buku
Hari Anak Nasional, Jurusan Sosiologi Unsoed Luncurkan 12 Buku Cerita Anak dan Lomba Baca Cerita Anak
Terbitkan Buku, Bawaslu Cilacap Ingin Abadikan Rekam Jejak Pengawasan Pilkada dan Pemilu
Disusun Enam Bulan, Buku Sejarah Pengawas Pemilu di Banyumas dari Tahun 2004 Diluncurkan
Berikut ini Profil Salman Rushdie, Penulis Buku 'Ayat-ayat Setan' yang Ditikam di New York Jumat kemarin
Bawaslu Purbalingga Luncurkan Buku 'Menjaga Marwah Demokrasi di Bumi Perwira'