Manajemen Destinasi Berkelanjutan Berbasis Budaya Lokal Cocok Diterapkan di Kawasan Baturraden

- Kamis, 9 Februari 2023 | 16:29 WIB
FX Setio Wibowo merupakan Doktor Pariwisata yang ke 93 di lingkungan Universitas Udayana Bali.  (foto dok)
FX Setio Wibowo merupakan Doktor Pariwisata yang ke 93 di lingkungan Universitas Udayana Bali. (foto dok)

BANYUMAS, suaramerdeka-banyumas.com - Manajemen destinasi berkelanjutan dengan mendesain model manajemen keberlanjutan pada masyarakat budaya lokal dinilai cocok diterapkan di kawasan Pariwisata Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Hasil penelitian dari FX Setiyo Wibowo dalam rangka menyelesaikan studi doktor pariwisata di Universitas Udayana Bali.

Ia telah menghasilkan novelty yaitu Model Manajemen Destinasi Berkelanjutan di Kawasan Pariwisata Baturraden Berbasis Manajemen Budaya Lokal.

Dari hasil penelitiannya ini disarankan agar penerapan Model Manajemen Destinasi Berkelanjutan Berbasis Manajemen Budaya Lokal dilakukan secara konsisten disertai dengan monitoring dan evaluasi kegiatan pariwisata secara periodik.

FX Setiyo Wibowo merupakan Doktor Pariwisata yang ke 93 di lingkungan Universitas Udayana Bali.

Baca Juga: Wow, Biaya Wisata Pelajar Banyumas ke Luar Daerah Capai Rp 30 Miliar

Hasil penelitiannya tentang manajemen destinasi berkelanjutan telah diujikan pada hari Rabu 8 Februari 2023 di hadapan para penguji.

Dalam penyelesaian disertasinya Dr. FX Setiyo Wibowo dibimbing para promotor akademik Udayana yang kompoten di bidang lingkungan antara lain, Prof.Dr.Ir Made Sudiana Mahendra, MAppSc., Ph.D, Dr. Ir Anak Agung Putu Agung Suryawan Wiranatha, M.Sc., Ph.D., Prof. Dr. Ir. I Gusti Ayu Oka Suryawardani, M.Mgt., Ph.D.

FX Setiyo Wibowo mengatakan, pembiayaan studinya di cover oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui beasiswa unggulan dosen Indonesia dalam negeri (Budi-DN).

FX Setiyo Wibowo merupakan dosen tetap di Politeknik Sahid Jakarta. Pendidikan doktor ia raih selama tiga tahun enam bulan.

Penelitian FX Setiyo Wibowo menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung kualitatif.

Baca Juga: Tingkatkan Kapasitas Usaha, PNM Dorong Pelaku Usaha Naik Kelas

Instrumen penelitian adalah kuesioner dengan menggunakan skala Likert yang dibagikan kepada 300 responden yang merupakan perwakilan dari Penta Helix termasuk pengunjung.

Pengambilan sampel adalah non-probabilitas dengan metode purposive sampling yang dianalisis dengan Pemodelan Persamaan Struktural (SEM).

Halaman:

Editor: Puji Purwanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pengunjung Menurun, Objek Wisata Perlu Rebranding

Jumat, 28 April 2023 | 16:29 WIB
X