Renungan Harian Katolik Rabu 8 Februari 2023, Menjalankan Peraturan dengan Cinta Kasih

- Rabu, 8 Februari 2023 | 10:06 WIB
 KUMPULKAN INFAK: Suster-suster dari Paguyuban Lintas Iman Purwokerto mengumpulkan besek infak jamaah yang mengikuti solat Idul Adha di kompleks menara Pandang Teratai Purwokerto, Minggu, 10 Juli 2022. (SMBanyumas/Dian Aprilianingrum)
KUMPULKAN INFAK: Suster-suster dari Paguyuban Lintas Iman Purwokerto mengumpulkan besek infak jamaah yang mengikuti solat Idul Adha di kompleks menara Pandang Teratai Purwokerto, Minggu, 10 Juli 2022. (SMBanyumas/Dian Aprilianingrum)

PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Renungan harian Katolik, Rabu 8 Februari 2023, hari ini diambil dari Injil Markus 7:14-23, Yesus menjelaskan tentang hal-hal yang dapat menajiskan seseorang.

Renungan kali ini dipersembahkan oleh Pastor Pendamping Paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto, RD IA Indra Pamungkas yang dirangkum dari program 'Mendoan' YouTube Paroki Katedral Purwokerto.

Romo IA Indra Pamungkas memulai renungannya dari refleksi tentang arti kekudusan diri.

Bacaan Injil Markus hari ini memberi semangat pada diri bahwa setiap orang sebenarnya adalah kudus dan mempunyai daya.

Baca Juga: Kunjungi Gereja, Jokowi Pesan Ajak Semua Memperkuat Kerukunan Untuk Kebangkitan NKRI

Semua itu bersumber dari hati yang terarah pada perkara Tuhan.

Yesus hendak memberikan kebebasan untuk berlaku bijak terhadap peraturan lahiriah yang mengekang, tanpa mengetahui maknanya.

Dia ingin segala peraturan dapat dijalankan dengan benar.

Segala yang keluar dari dalam diri menentukan kualitas keimanan yang selama ini umat Kristiani hidupi.

"Jika kita mempunyai cinta kasih maka yang akan muncul dari diri adalah kedamaian. Inilah yang dikehendaki Tuhan. Menjalankan peraturan disertai penghayatan yang benar menjadi sasaran dari perilaku kita setiap hari," kata Romo IA Indra Pamungkas.

Baca Juga: Peringatan Arwah Semua Orang Beriman, Ini Jadwal Perayaan Ekaristi di Paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto

Dia menjelaskan, kadangkala manusia tertambat pada terselesaikannya sebuah peraturan. Tetapi mungkin saja hati terasa kosong, karena belum tahu maknanya.

"Maka kadang muncul rasa hambar saat menaati sebuah peraturan, sebab hati kita tidak mendapatkan buah yang seharusnya ada," ujarnya.

Demikian pula mengenai peraturan beragama, sebagai muridNya, Anda harus mencapai kedewasaan beriman dan mampu menghayati secara benar.

Halaman:

Editor: Nugroho Pandhu Sukmono

Sumber: YouTube Paroki Katedral Purwokerto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Berikut ini Bunyi Tepuk Puasa atau Tepuk Saum

Rabu, 22 Maret 2023 | 18:59 WIB

Ini Alasan Produksi Film Butuh Manajemen yang Rapi

Senin, 20 Maret 2023 | 12:36 WIB

DKKB Lantik Pengurus Pakumas Korcam Kembaran

Senin, 20 Maret 2023 | 08:23 WIB
X