PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Pegiat literasi Universitas Islam Negeri Prof KH Syaifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto, Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban (SKSP) membuka kolom khusus untuk pengiriman karya sastra berupa geguritan Banyumas.
Redaktur Pelaksana SKSP, Mauliya Nandra Arif Fani mengatakan, pada laman sksp-literary.com, geguritan Banyumas ini termasuk dalam kolom Sastra Jawa.
Kolom Sastra Jawa ini telah memuat beberapa geguritan karya penyair asli Banyumas.
Baca Juga: Renungan Harian Katolik Kamis 26 Januari 2023, Mengemban Tugas Perutusan
"Orang pertama yang karyanya dimuat dalam kolom geguritan ini bernama Jarot Citrowinarno Setyoko. Ia termasuk salah satu pengurus Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas (DKKB)," kata dia, baru-baru ini.
Karya Jarot C Setyoko yang telah dimuat antara lain Gurit Sapungkure Cahya (2020), Sewu Tahun Dak Lewati (2007), Sendhon Ing Dina Natal (2005).
Menurutnya, kolom Sastra Jawa tersebut bermanfaat untuk melestarikan karya sastra Banyumas.
Baca Juga: Puluhan Seniman Lintas Daerah Ramaikan Resolusi Sastra 2023
Di sisi lain, dia juga mengajak para sastrawan melestarikan bahasa daerahnya.
"Manfaat dari adanya kolom Sastra Jawa yang berisi geguritan Banyumas adalah untuk melestarikan karya sastra Banyumas. Sastrawan asli Banyumas bisa melestarikan puisi dengan bahasa mereka sendiri. Hal ini juga merupakan upaya pelestarian bahasa daerah Banyumas," ujar Fani.(MG06)***
Artikel Terkait
Angkat Kisah-Kisah Dampak Perang dan Pengungsi, Novelis Tanzania Abdulrazak Gurnah Menangkan Nobel Sastra 2021
Sastra Pencerahan Bawa Dosen UIN Saizu Raih Penghargaan Tingkat Asia Tenggara
Peringati Harkitnas, Komunitas Literasi dan Sastra Banyumas Barat Gelar Ontran-ontran Sastra di Banyumas Barat
Presiden Penyair dan Geguritan Bertarung di Ontran-ontran Sastra, Siapa yang Menang?
Ahmad Tohari Dapatkan Anugerah Senator Indonesia B-52 Bidang Sastra
Ahmad Tohari 74 Tahun, Terus Berkarya di Usia Senja, Gelisah Terhadap Rendahnya Minat Baca Sastra Anak Muda
Ini Isi Perbincangan Sastra dan Indonesia dari Ahmad Tohari dengan Pembaca Ronggeng Dukuh Paruk di Jerman
Belum 'Digarap' Serius oleh Para Penulis, Sastra Anak Bisa Jadi Peluang Penulis Kini dan Mendatang
Hei Kamu yang Suka Sastra, Ini Naskah Lengkap Gurindam 12 Karya Raja Ali Haji