Panggung Budaya, Cara Generasi Muda Meneladani Pemikiran Gus Dur

- Minggu, 15 Januari 2023 | 23:01 WIB
PANGGUNG BUDAYA: Kelompok masyarakat Tionghoa menampilkan atraksi barongsay pada Haul Gus Dur ke 13 yang digelar Gusdurian Banyumas, di Gedung Harmoni Purwokerto, Sabtu, 14 Januari 2023.  (SMBanyumas/istimewa)
PANGGUNG BUDAYA: Kelompok masyarakat Tionghoa menampilkan atraksi barongsay pada Haul Gus Dur ke 13 yang digelar Gusdurian Banyumas, di Gedung Harmoni Purwokerto, Sabtu, 14 Januari 2023. (SMBanyumas/istimewa)

PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Ratusan tokoh lintas agama, budayawan tokoh masyarakat baik tua dan muda berkumpul dalam gelaran Puncak Haul Gus Dur ke 13 di Gedung Harmoni Purwokerto, Sabtu, 14 Januari 2023 malam.

Mereka menyaksikan sajian panggung budaya yang dibawakan oleh pelaku seni dari generasi muda.

Koordinator Gusdurian Banyumas, Ahmad Nurholis mengatakan, panggung budaya kali ini menghadirkan musik akustik, monolog, story telling, pertunjukkan barongsay, pantomime hingga atraksi bambu gila.

"Format acara ini merupakan yang pertama kali dengan gelaran panggung budaya," ujarnya di sela kegiatan.

Baca Juga: Ini Urutan Salat Jumat NU, Dua Azan dan Bacaan Bilal Jelang Khutbah Jumat

Menurutnya, panggung budaya ini menunjukkan keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.

Seperti halnya pemikiran Gus Dur yang mengetengahkan religiusitas komunal yang menjadi akar masyarakat.

Kemajemukan itu tidak boleh dirusak dengan pihak-pihak yang menginginkan perpecahan.

"Masyarakat kita kan beragam, pasti banyak sesuatu perbedaan yang bisa memunculkan perpecahan. Maka, bagaimana bisa untuk damai, bersama ya harus dengan adil dan setara," imbuhnya.

Baca Juga: Begini Makna Tradisi Memandikan Patung Dewa Menjelang Imlek

Dia menjelaskan, adil memiliki arti semua orang boleh menjalankan hak asasinya. Misalnya, sebagai pemeluk agama juga boleh melaksanakan ibadah agamanya masing-masing.

Adapun ungkapan setara, berarti apapun suku, ras, dan agama semuanya memiliki derajad yang sama, sehingga tidak boleh dibeda-bedakan.

Sementara itu Ketua Klenteng Hok Tek Bio Purwokerto, Suryana Erawan mengatakan, haul ini mengajak semua elemen untuk mengingat jasa-jasa Gus Dur.

"Kami, dari umat Konghucu merasa berterima kasih dengan adanya haul Gus Dur ini. Kami tidak melupakan jasa-jasa Gus Dur kepada kaum minoritas. Dia tidak khusus hanya untuk kaum marjinal, tetapi untuk kemanusiaan. yang termarjinalkan dia bela" katanya.

Halaman:

Editor: Nugroho Pandhu Sukmono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Berikut ini Bunyi Tepuk Puasa atau Tepuk Saum

Rabu, 22 Maret 2023 | 18:59 WIB

Ini Alasan Produksi Film Butuh Manajemen yang Rapi

Senin, 20 Maret 2023 | 12:36 WIB

DKKB Lantik Pengurus Pakumas Korcam Kembaran

Senin, 20 Maret 2023 | 08:23 WIB
X