Fakta Unik Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas, Tempat Ibadah Bersejarah yang Diambil dari Gabungan Dua Nama

- Jumat, 13 Januari 2023 | 22:16 WIB
BERSEJARAH: Sejumlah pelajar menuju ke Masjid Agung Nur Sulaiaman yang bersejarah untuk melaksanakan salat, Kamis, 12 Januari 2023. (SMBanyumas/Citra Dewi Fatimah)
BERSEJARAH: Sejumlah pelajar menuju ke Masjid Agung Nur Sulaiaman yang bersejarah untuk melaksanakan salat, Kamis, 12 Januari 2023. (SMBanyumas/Citra Dewi Fatimah)

Hal itu terlihat dari atap yang berbentuk joglo, sedangkan jendela, pintu, dan tembok mengadopsi gaya Eropa.

Baca Juga: Selain Bawor, Ini Tokoh Wayang Gagrag Banyumas yang Jarang Diketahui

"Konon lantainya merupakan sumbangan dari Tiongkok," kata Wahyu.

Keunikan lainnya terlihat dari ruang imam (mihrob) yang atapnya tumpang terpisah dan ada mustaka berbentuk tombak.

Selain itu terdapat maksuro (tempat khusus) yang digunakan untuk pejabat tertinggi ketika sedang beribadah di masjid.

Tak kalah unik, bedug masjid ternyata dibuat pada tahun 1890.

Soal nama, masyarakat setempat mengenal tempat ibadah ini dengan nama Masjid Agung Banyumas saja.

Baca Juga: Taman Botani Baturraden, Sarana Edukasi Aneka Tumbuhan Endemik

"Kemudian agar ada namanya, maka tokoh masyarakat bermusyawarah untuk menentukan nama masjid sehingga terpilihlah nama Nur Sulaiman. Nama Nur Sulaiman sendiri berasal dari dua tokoh yang terkenal yaitu Nur Daiman yang merupakan arsitek Masjid Nur Sulaiman dan Sulaiman yang merupakan pengulu pertama masjid Nur Sulaiman," ujar Wahyu.

Sebagai masjid yang ditetapkan sebagai cagar budaya maka dilakukan dua kategori perawatan.

Pertama, perawatan rutin kecil yang dilakukan setiap hari dengan upaya menjaga masjid agar tetap bersih dan pengamanan.

Baca Juga: Viral, Taman Badegolan Kebumen, Alirannya Mirip Sungai Aare Swiss Tempat Hanyutnya Eril

Kedua, dengan perawatan rutin besar yang dilakukan ketika terjadi kerusakan besar yang menjadi wewenang dan tanggung jawab pemerintah.

Sebagai living monumen, Masjid Agung Nur Sulaiman sejak dahulu digunakan oleh masyarakat sekitar untuk beribadah.

Ada beberapa kegiatan rutin yang digelar seperti salat lima waktu, salat Jum'at, tarawih, peringatan Hari Besar Islam, kajian-kajian, Ta'awun (kegiatan sosial) dan wisata religi. (MG05)***

Halaman:

Editor: Nugroho Pandhu Sukmono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pengunjung Menurun, Objek Wisata Perlu Rebranding

Jumat, 28 April 2023 | 16:29 WIB
X