Renungan Harian Katolik Kamis 17 November 2022, Yesus Menangisi Kebebalan Hati Yerusalem

- Kamis, 17 November 2022 | 09:39 WIB
EKARISTI: Umat Katolik merayakan ekaristi Hari Raya Semua Orang Beriman di Gereja Katedral Kristus Raja Purwokerto, Selasa, 1 November 2022 (SMBanyumas/istimewa tangkapan layar YouTube Paroki Katedral Purwokerto)
EKARISTI: Umat Katolik merayakan ekaristi Hari Raya Semua Orang Beriman di Gereja Katedral Kristus Raja Purwokerto, Selasa, 1 November 2022 (SMBanyumas/istimewa tangkapan layar YouTube Paroki Katedral Purwokerto)

PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Renungan harian Katolik, Kamis 17 November 2022, hari ini diambil dari Injil Lukas 19:41-44 yang menceritakan Yesus tengah menangisi Kota Yerusalem.

Renungan kali ini dipersembahkan oleh Pastor Paroki Katedral Kristus Raja, RD Martinus Ngarlan yang dirangkum dari program 'Mendoan' YouTube Paroki Katedral Purwokerto.

Bacaan Injil kali ini merefleksikan tentang ungkapan perasaan sedih atau kecewa, yaitu menangis. Setiap orang pasti pernah menangis.

Rasul Yohanes dalam penglihatannya yang diceritakan dalam kitab Wahyu menangis sedih karena orang-orang tidak bisa membuka gulungan kitab kecuali Sang Singa dari Suku Yehuda, Tunas Daud yaitu Yesus Kristus sendiri yang bisa membuka.

Baca Juga: Unik, Pohon Natal di Gereja Katedral Purwokerto Terbuat dari Sapu Lidi, Simbol Harapan Covid-19 Segera Hilang

Yesus yang membuka gulungan kitab itu dan menghalau rasa kesedihan Rasul Yohanes.

Hari ini, Yesus menangisi Yerusalem, karena orang Israel tidak mau mendengarkan seruan tobat ketika kota itu akan mengalami kehancuran.

Seruan tobat dan pengampunan dosa tidak mereka tanggapi, bahkan mereka akan menyalibkan dan membunuh Yesus.

Ia pun menangisi kebebalan hati Yerusalem.

Baca Juga: Ke Gereja Katedral Purwokerto, Ketua FKUB dan Uskup Purwokerto Berdialog dengan Bahasa Arab

Mari melihat diri sendiri, jangan-jangan kita seperti Yerusalem yang ditangisi oleh Yesus, karena kebebalan hati dan tidak mau mendengarkan seruan pertobatan dan pengampunan.

"Jangan-jangan kita keras kepala, dan menutup hati kita terhadap tawaran Allah untuk bertobat dan menerima pengampunan dosa," kata Martin.

Kita yang mengklaim diri sebagai murid, pelayan Tuhan dan gereja, orang beriman yang hebat dan membanggakan diri, jangan sampai segala kegiatan dan aktivitas yang dilakukan ternyata hanya untuk menutupi kelemahan dan dosa-dosa.

Baca Juga: Peringatan Arwah Semua Orang Beriman, Ini Jadwal Perayaan Ekaristi di Paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto

Halaman:

Editor: Nugroho Pandhu Sukmono

Sumber: YouTube Paroki Katedral Purwokerto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pelaku Seni Ebeg Diedukasi Berorganisasi

Jumat, 9 Juni 2023 | 16:33 WIB
X