PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Sedikitnya 100 penari lengger bakal beraksi dalam gelaran "Pentas Lanang Lenggeran" yang digelar Yayasan Budaya Langgengsari bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Sabtu, 19 November 2022 malam di Lapangan Desa Pandak, Baturraden, Banyumas.
Ketua Yayasan Budaya Langgengsari, Suntoro mengatakan, pihaknya akan berkolaborasi dengan sejumlah seniman lengger di Banyumas Raya.
"Ada beberapa teman lengger senior dan muda yang ikut bergabung seperti Agnes, Sigit dan lainnya," kata dia, ketika dihubungi Selasa, 8 November 2022.
Pementasan ini, kata dia, diawali dengan penyusunan basis pendataan penari lengger lanang yang berada di wilayah Banyumas Raya.
Suntoro memerinci, Yayasan Budaya Langgengsari telah mendata sekitar 85 orang pelaku seni lengger lanang di wilayah Banyumas Raya.
Rinciannya, pelaku seni terbanyak berada di Banyumas yaitu 45 penari.
Sebanyak 19 penari asal Kebumen, 10 penari asal Purbalingga dan sisanya dari Banjarnegara dan Cilacap.
Mereka seluruhnya adalah seniman dan pelaku budaya yang aktif melestarikan Budaya lengger lanang sejak sebelum pandemi.
Adapun terkait Pentas Lanang Lenggeran, Suntoro mengatakan, para seniman akan menggelar tarian dengan konsep lengger dari masa ke masa.
Bagi masyarakat Tlatah Penginyongan, lengger erat kaitannya dengan tradisi pemujaan kepada Sang Pencipta atas hasil panen yang melimpah.
Di masa lalu, bila tidak ada permintaan pentas, pelaku seni tradisional ini kerap melakukan pentas secara berkeliling atau dalam istilah setempat 'barangan'.
Lengger juga tidak lepas dari pengaruh kondisi sosial dan politik pada era transisi Orde Lama ke Orde Baru.
Artikel Terkait
Usung Memoar Lengger Lanang, Rumah Lengger Bakal Hadir di Penutupan Artjog 2021
Akhir Pekan Ini, Nonton Pentas Kolaborasi 'Metamorfosa Lengger' Yuk!
Pentas 'Metamorfosa Lengger': Membaca Dinamika Seni Lengger
Merintis Jalan Pusat Arsip dan Dokumentasi Seni Lengger