PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Memasuki bulan November, umat Katolik memanjatkan Doa Indulgensi selama delapan hari berturut-turut pada 1-8 November.
Disarikan dalam pertemuan Paguyuban Prodiakon Paroki Katedral Kristus Raja (PKKR) Purwokerto akhir pekan lalu, Vikaris Jenderal Keuskupan Purwokerto, Sulpicius Parjono, menerangkan Kompendium Katekismus Gereja Katolik (KKGK) 312 tentang Indulgensi.
"Orang yang sudah mati, jiwanya apakah langsung ke surga atau ke Api Penyucian, mungkin kita tidak tahu," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Parjono, dalam pekan Doa Indulgensi ini umat Katolik perlu mendoakan orang yang telah meninggal terutama anggota keluarga atau kerabat dekat.
Baca Juga: Jelang Uji Sumur Produksi, GeoDipa Ajak Warga Karangtengah Doa Bersama
Dia menjelaskan, indulgensi merupakan pengurangan hukuman sementara di hadapan Allah atas dosa-dosa yang kesalahannya sudah diampuni.
Dengan syarat-syarat tertentu, umat beriman bisa mendapatkan indulgensi ini bagi dirinya sendiri atau bagi orang-orang yang sudah meninggal.
Indulgensi ini diberikan melalui pelayanan Gereja yang, sebagai penyalur rahmat penebusan, membagikan kekayaan rahmat Kristus dan orang-orang kudus.
Berikut ini teks Doa Indulgensi yang didaraskan pada 1-8 November berturut-turut.
Bapa yang Maharahim, percaya akan kasihMu yang tiada terbatas
Bersama seluruh gerejaMu pada hari ini kami mohon dengan sangat
Lepaskanlah jiwa-jiwa (sebutkan nama yang didoakan)
Dari segala hukuman atas dosa-dosa mereka
Perkenankan mereka semua memasuki hidup abadi yang terang dan bahagia di surga mulia
Dan perkenankan mereka memandang kemuliaan cahaya wajahMu
Ini semua kami mohon dengan perantaraan Kristus Putramu, dan pengantara kami kini dan sepanjang masa. Amin
Doa kemudian dilanjutkan untuk intensi kepada Bapa Paus yang kemudian disatukan dengan doa Bapa Kami satu kali. ***
Artikel Terkait
Ke Gereja Katedral Purwokerto, Ketua FKUB dan Uskup Purwokerto Berdialog dengan Bahasa Arab
Unik, Pohon Natal di Gereja Katedral Purwokerto Terbuat dari Sapu Lidi, Simbol Harapan Covid-19 Segera Hilang
Bergiat di LSM, Sering Dikejar Intel, KH Abbas Muin : Tempat Berlindung Paling Aman itu di Gereja
Soal Penolakan Pendirian Gereja, Wali Kota Cilegon Diminta Turut Penuhi Hak Beragama dan Keyakinan Warga
Untuk Solusi Penolakan Pendirian Gereja, Menag Yaqut Akan Undang Wali Kota Cilegon dan Tokoh Masyarakat