BANYUMAS, suaramerdeka-banyumas.com- Ebeg tanpa wuru atau mendem, bukanlah ebeg. Begitulah yang menjadi ciri khas dari pertunjukkan Ebeg Banyumasan yang dikenal sejak dulu.
Tentulah sebagai kesenian rakyat yang ada sejak dulu, kesenian yang biasanya diiringi dengan seperangkat gamelan ini juga dibarengi dengan alunan suara sinden yang menyanyikan sejumlah lagu wajib Ebeg.
Adalah lagu Eling-eling ini menjadi lagu wajib dalam pertunjukkan Ebeg di Banyumas.
Baca Juga: Kejari Purwokerto Baru Tetapkan Dua Tersangka Dugaan Korupsi Eks Dana PNPM MP Kedungbanteng
Lagu ini biasanya awalnya akan dialunkan pelan, namun lama kelamaan temponya dipercepat terutama saat penari ebeg akan kerasukan indang sebagai prasyarat mendem atau wuru atau trance.
Lagu Eling-eling Banyumasan ini kemudian dinyanyikan naik turun, lambat cepat temponya sesuai dengan prosesi 'janturan' supaya mendem atau wuru dilaksanakaan dan dipandu oleh para penimbul atau dukun ebeg.
Ketika penari ebeg rampung wuru atau mendem, biasanya lagu ini akan dilantunkan pelan terutama saat dukun ebeg atau penimbul sedang 'nambani' atau menyembuhkan penari ebeg agar sadar kembali.
Biasanya sang penimbul atau dukun ebeg akan menggunakan sarana prasarana dan dengan cara yang khas saat indang ebeg sudah merasuk ke para penari.
Baca Juga: Jalan Rusak Akibat Longsor Akan Ditangani Darurat
Mereka akan dilayani oleh para awak ebeg dari mulai kerasukan hingga kemudian sampai dengan 'mari' atau sadarnya penari ebeg ketika indang telah pergi.
Lagu Eling-eling ini lah yang banyak mengiringinya. Namun terkadang juga sang indang kadangkala meminta lagu khusus atau permintaan khusus saat penari ebeg sedang mendem atau wuru.
Untuk syair biasanya akan dirombak atau diganti-ganti sesuai selera sang sinden dan lainnya.
Baca Juga: Partai Golkar Banyumas Sukses Gelar Jalan Sehat Dalam Rangka HUT Ke-58
Berikut ini lirik atau syair lagu Eling-eling Banyumasan sebagaimana dikenal dalam pertunjukan Ebeg.
Eling Eling Banyumasan
(bowo)
“Raden Harya Werkudara, nyata lamun satriya jodipati…
Prakoso gagah gung luhur, godeg wok simbar jaja…
Yen ngendika gereng gereng pinda guntur
Dasar satriya prawira rama…..
Eling-eling kula eling gunungane senapati”
Eling eling sapa eling baliya
Eling eling sapa eling baliya maning,
( ya – ya – ya )
Jambe dawe disigar dadi selawe,rama..
Mung sawiji mung sawiji
Mung sawiji kang dadi pilihanku
Eling eling sapa eling baliya maning,
( ya – ya – ya )
Janur gunung sakulon banjar patoman,rama..
Kadingaren kadingaren
Kadingaren kang bagus gasik tekane
Eling-eling sapa eling baliya maning,
( ya – ya – ya )
Sayur pace lembayung pait rasane,rama..
Mangsa borong mangsa borong
Mangsa borong kulo nderek sak kersane
eling eling sapa eling baliya maning,
( ya – ya – ya )
Artikel Terkait
Setelah Jadi 'Bakul Peso' Bupati Banyumas Achmad Husein Jadi 'Tukang Ebeg', Ana Apa Iloken...
Ini Dia Kelompok Seni Budaya yang Mejadi Juara Festival Ebeg Kreatif dan Festival Kesenian Langka
Ini Alasan Tiket Borobudur Naik, Untuk Batasi Turis Naik Borobudur, Jaga Kelestarian Sejarah Budaya Nusantara
Kesenian Ebeg Banyumas Masuk Nominasi Anugerah Pesona Indonesia 2022
Sosialisasi Tertib Lalu Lintas Lewat Sentuhan Seni Budaya
Lewat Kreasimuda 2022, OJK Purwokerto Tanamkan Budaya Menabung
Bentuk Karakter Cinta Tanah Air, Kwarran Kembaran Angkat Budaya Lokal via VLog Edukatif
Dari 726 Karya Budaya Jateng, Baru 103 yang Tercatat dan Ditetapkan Warisan Budaya Tak Benda
Kesenian Ebeg Banyumas Digandrungi Masyarakat, Ini Asal Mulanya