Tradisi Jamasan di Kalibening, Jumlah Pusaka Selalu Berubah Setiap Tahun

- Minggu, 9 Oktober 2022 | 15:59 WIB
MENGHITUNG PUSAKA: Juru Kunci Museum Kalibening, Sururudin menghitung pusaka setelah dijamas di komplek Museum Pusaka Kalibening, Desa Dawuhan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Minggu, 9 Oktober 2022. (SMBanyumas/Nugroho Pandhu Sukmono)
MENGHITUNG PUSAKA: Juru Kunci Museum Kalibening, Sururudin menghitung pusaka setelah dijamas di komplek Museum Pusaka Kalibening, Desa Dawuhan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Minggu, 9 Oktober 2022. (SMBanyumas/Nugroho Pandhu Sukmono)

 

BANYUMAS, suaramerdeka-banyumas.com - Tradisi jamasan pusaka di komplek Museum Pusaka Kalibening, Desa Dawuhan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas selalu mengundang rasa penasaran masyarakat. 

Pasalnya, jumlah pusaka yang selalu berubah setiap tahun menjadi daya tarik utama.

Tahun 2022 ini, setelah sempat libur selama pandemi Covid-19, jamasan pusaka kembali dikemas dalam ajang Kalibening Culture Heritage, Sabtu - Minggu, 8-9 Oktober 2022. 

Sehari sebelumnya, Sabtu, 8 Oktober prosesi tradisi yang digelar setiap bulan Maulid di komplek Museum Pusaka Kalibening sudah dimulai.

Baca Juga: Sejarah Desa Tlaga: Menengok Suran di Tlaga, Warisan Tradisi Bijak Bestari Pendiri Desa (1)

Malam tirakatan diisi dengan selamatan dan pementasan gendingan oleh kelompok kesenian setempat, menyanyikan tembang macapat Jawa serta prosesi pengambilan pusaka.

Kali ini event tahunan tersebut dikemas dalam juga menggelar sejumlah pentas seni seperti lengger, karawitan, kentongan dan shalawat untuk menyambut tamu yang datang.

Pada Minggu pagi, prosesi penjamasan dimulai dari mengeluarkan ratusan pusaka untuk dicuci di Sumur Pesucen, komplek Makam Kalibening.

Selanjutnya dibawa kembali ke Museum Pusaka dan dihitung pada altar yang disediakan.

Baca Juga: Tahukah Kamu: Sidekah Ketupat, Tradisi Bakti Warga Dayeuhluhur Sejak Perjalanan Ziarah Raja-Raja Pasundan

Benda yang dijamas di antaranya pedaringan wasiat atau alat menyimpan beras. Lalu menyusul berbagai pusaka mulai dari koin, batu, keris, mata tombak, sampai kain.

Setelah pencucian selesai, benda-benda itu dibawa kembali ke Museum Pusaka untuk dijemur dan dihitung. Jumlah total pusaka yang sudah dihitung tahun ini bertambah banyak.

"Keunikan Jamasan Pusaka Kalibening adalah jumlah pusaka dan jimat yang selalu berubah. Padahal, selama setahun tempat penyimpanannya tidak pernah dibuka. Tahun ini, pusaka yang terhitung 614 pusaka, sebelumnya tahun 2021 hanya ada 563 pusaka, jadi jumlahnya bertambah," kata sesepuh Kalibening, Sururudin.

Halaman:

Editor: Nugroho Pandhu Sukmono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ini Alasan Produksi Film Butuh Manajemen yang Rapi

Senin, 20 Maret 2023 | 12:36 WIB

DKKB Lantik Pengurus Pakumas Korcam Kembaran

Senin, 20 Maret 2023 | 08:23 WIB

Jadwal Pentas Kuda Lumping Hari Ini di Banyumas

Selasa, 7 Maret 2023 | 11:29 WIB

Pengurus Pakumas di Enam Kecamatan Dilantik

Senin, 6 Maret 2023 | 16:44 WIB
X