Tak hanya memajang foto-foto objek peninggalan Belanda, pameran ini juga menghadirkan foto peresmian Folks Bibliotek atau Perpustakaan Rakyat yang didirikan oleh Bupati Gandasubrata.
Konon, bupati ini cukup revolusioner karena membangun banyak sekolah, seperti salah satunya Tweede Inlandsche School atau Sekolah Kelas Dua atau Sekolah Ongko Loro, yang kini menjadi SD 1 Sudagaran, Kecamatan Banyumas.
"Ada juga foto gedung rintisan klinik Yuliana di Alun-alun Kota Lama Banyumas (sekarang Gedung Dinas Pekerjaan Umum Banyumas). Di foto itu berdiri beberapa tokoh seperti dr Angka," jelasnya.
Baca Juga: 'Klimurologi Sejarah Banyumas', Benarkah Joko Kahiman Bukan Nama Kecil Bupati Pertama Banyumas?
Sementara di bagian arsip, tersimpan juga rapor siswa SMA negeri 1 Purwokerto yang masih berbentuk lembaran kecil. Berbeda dengan masa kini yang serupa buku.
Salah satu pengunjung, Riyadh Ginanjar mengatakan, arsip dan foto yang terkumpul ini sangat jarang diketahui oleh masyarakat umum. Bahkan tidak banyak yang beredar di dunia maya.
"Proses pengumpulannya juga bertahun-tahun, butuh keuletan untuk mengoleksi arsip-arsip seperti ini," kata pegiat Tjilatjap History ini.***
Artikel Terkait
Belum 'Digarap' Serius oleh Para Penulis, Sastra Anak Bisa Jadi Peluang Penulis Kini dan Mendatang
'Melukis Soedirman', Cara Perupa Memvisualkan 15 Momen Penting Jenderal Soedirman Pasca Perang Kemerdekaan
Desa Tayem Karangpucung Akan Jadi Tuan Rumah Perayaan Antologi Wasiat Botinglagi
Aksi Tujuh Dalang Muda Banyumas, Wayang Kulit pun Jadi Sarana Edukasi dan Pengetahuan
Puluhan Pendaki Bakal Kibarkan Merah Putih di Puncak Gunung Slamet
Puisi 'Pahlawan Tak Dikenal' Karya Toto Sudarto Bachtiar
Ini Lima Kosakata Bahasa Indonesia yang Terdengar Kasar bagi Penutur Bahasa Rusia
'Play-on', Cara Pelajar Mengekspresikan Kemerdekaan lewat Karya Seni Rupa
Di Keniten, Festival Film Purbalingga Pancing Kreativitas Warga Desa